Menuju konten utama

Arti Merapi Tak Pernah Ingkar Janji, Viral Usai Gunung Erupsi

Apa arti Merapi Tak Pernah Ingkar Janji yang viral tiap gunung erupsi?

Arti Merapi Tak Pernah Ingkar Janji, Viral Usai Gunung Erupsi
Foto aerial Gunung Merapi dari Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (10/1/2023). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah/hp.

tirto.id - Istilah Merapi Tak Pernah Ingkar Janji kembali viral usai peristiwa gunung Merapi erupsi pada 11 Maret 2023. Gunung Merapi mengalami erupsi dan meluncurkan awan panas guguran ke arah Kali Bebeng dan Krasak pada Sabtu siang.

Erupsi Merapi menyebabkan hujan abu di bagian wilayah Kabupaten dan Kota Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Boyolali.

Kemudian, di media sosial viral ungkapan "Merapi Tak Pernah Ingkar Janji", artinya apa?

Apa Arti Merapi Tak Pernah Ingkar Janji?

Anda pasti pernah mendengar ungkapan ini, terutama bagi Anda yang tinggal di sekitar gunung Merapi, di perbatasan DIY dan Jawa Tengah.

Konon, kata-kata Merapi Tak Pernah Ingkar Janji merupakan plesetan dari film era 1980-an berjudul Merpati Tak Pernah Ingkar Janji yang dibintangi Adi Bing Slamet dan Paramitha Rusady.

Kata Merpati diganti menjadi Merapi yang dinilai relevan dengan kondisi Gunung Merapi yang terus mengalami peningkatan aktivitas di setiap periode tertentu sejak abad ke-16.

Sejak awal keberadaan gunung api, erupsi Merapi melewati beberapa siklus. Siklus pendek terjadi 2-5 tahun, siklus menengah 5-7 tahun, dan siklus terpanjang bisa lebih dari 30 tahun.

Selain itu, istilah ini juga menjadi inspirasi lagu ciptaan Rubah di Selatan berjudul "Merapi Tak Pernah Ingkar Janji".

Bisa disimpulkan, arti kata-kata Merapi Tak Pernah Ingkar Janji adalah karena gunung ini konsisten meletus sejak berabad-abad silam dan akan selalu ada hingga di masa yang akan datang.

Menurut laman resmi ESDM, sejarah letusan G. Merapi secara tertulis mulai tercatat sejak awal masa kolonial Belanda sekitar abad ke-17.

Letusan sebelumnya tidak tercatat secara jelas, sedangkan letusan-letusan besar yang terjadi pada masa sebelum periode Merapi baru, hanya didasarkan pada penentuan waktu relatif.

Hampir setiap letusan Gunung Merapi, terutama sejak diamati pada tahun 80-an, selalu diawali dengan gejala yang jelas. Secara umum, aktivitas merapi diawali dengan gempa bumi vulkanik disusul gempa vulkanik-dangkal sebagai realisasi migrasi lava ke permukaan.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Addi M Idhom