Menuju konten utama

Update Gempa Turki 11 Februari 2023: Jumlah Korban & Bantuan

Update jumlah korban jiwa gempa Turki dan Syiria naik menjadi 23.700 orang serta bantuan dikirimkan dari beberapa negara, termasuk Indonesia.

Update Gempa Turki 11 Februari 2023: Jumlah Korban & Bantuan
Seorang wanita menangis saat jasad saudara laki-lakinya yang berusia 16 tahun dibawa oleh petugas penyelamat ke ambulans setelah ditarik keluar dari puing-puing di kota Golcuk, Turki, Senin 23 Agustus 1999. (AP Photo/Enric Marti)

tirto.id - Korban jiwa gempa Turki dan Suriah terus bertambah. Berdasarkan update terkini, jumlah korban jiwa gempa Turki dan Syiria naik menjadi 23.700 orang pada 11 Februari 2023.

Mayoritas jumlah korban berasal dari wilayah Turki dengan lebih dari 17 ribu korban.

Melansir The Guardian, jumlah korban jiwa ini diperbarui setelah 100 jam periode pencarian pascagempa yang terjadi pada Senin (6/2/2023) di Suriah dan Turki selatan.

Tim penyelamatan darurat telah melakukan serangkaian evakuasi di Turki pada Jumat (10/2/2023) dan berhasil menarik puluhan korban selamat termasuk bayi yang baru lahir.

Bayi tersebut diselamatkan di reruntuhan bangunan di Kota Samandağ, Provinsi Hatay, selatan Turki. Selain itu, di kota yang sama seorang anak laki-laki berusia 10 tahun dan ibunya berhasil diselamatkan dari reruntuhan.

Ada juga pasangan ayah dan anak di Kota Diyarbakir Timur yang berhasil ditarik keluar dari reruntuhan tepat 100 jam pascagempa dalam keadaan selamat. Di sisi lain, ditemukan pula ratusan korban jiwa yang berhasil dievakuasi jenazahnya dan menunggu proses identifikasi.

Sementara itu, kondisi di Turki saat ini masih memasuki musim dingin dengan suhu di bawah titik beku. Hal ini menyebabkan banyak pengungsi kedinginan tanpa tempat berlindung.

Sejauh ini pemerintah Turki tengah mengupayakan penyaluran jutaan porsi makanan hangat, tenda darurat, dan selimut. Kendati demikian, penyaluran masih belum menjangkau semua orang yang membutuhkan.

Masyarakat Turki bahu membahu membantu mereka yang membutuhkan. Dikutip dari Aljazeera sejumlah pemilik restoran dari seluruh Turki melakukan perjalanan ke salah satu daerah yang paling parah dilanda gempa.

Mereka menyajikan kebab, nasi, dan makanan panas lainnya untuk 1.000 korban gempa setiap hari. Mereka turut membangun sekitar 550 tenda putih yang didirikan di stadion setempat.

Bantuan Indonesia untuk Gempa Turki 2023

Bantuan untuk penanganan gempa Turki datang dari beberapa negara termasuk Indonesia. Melansir Antara, Indonesia ikut menerjunkan tim medis dari Palang Merah Indonesia (PMI) untuk upaya evakuasi dan pemulihan di Turki.

Bantuan ini diserahkan langsung oleh ketua PMI Jusuf Kalla kepada Kedutaan Turki untuk Indonesia pada Jumat (10/1/2023).

"Ya itu tim medis yang tergabung dalam timnas. PMI sudah memberangkatkan lima petugas kesehatan (terdiri dari) dokter, perawat, dan ahli rontgen ke Turki," kata Jusuf di kedutaan Turki, Jakarta.

Melalui kesempatan yang sama Jusuf Kalla turut menyorot kebaikan rakyat Turki yang diberikan untuk Indonesia pada saat gempa dan tsunami Aceh pada 2004 lalu.

"Kontribusi Turki untuk Aceh sangat besar, mereka membantu rekonstruksi hingga seribu rumah, jadi kita harus saling membantu,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat Indonesia untuk mengulurkan tangan dalam membantu penanganan bencana di Turki.

Sementara itu, saat ini sudah ada 12 orang WNI di Turki yang dievakuasi. WNI tersebut ditemukan di sejumlah wilayah, termasuk Diyarbakir, Sanliurfa, Hatay, dan Gaziantep.

"Kami telah menerima permintaan baru untuk mengevakuasi 12 WNI dari daerah yang terkena dampak gempa," kata kepala tim evakuasi KBRI, Eric Gokasi Nababan.

Gempa Turki Merupakan yang Terburuk dalam 20 Tahun

Gempa yang melanda Turki dan Suriah beberapa waktu lalu merupakan yang terburuk dalam dua dekade terakhir. Gempa dahsyat tersebut menghantam pemukinan dengan Magnitudo 7,8 dan diikuti puluhan gempa susulan.

Masih menurut Aljazeera, gempa terdeteksi muncul di kedalaman 33 km yang berpusat di Gazientep, kota di tenggara Turki ini juga dirasakan hingga Suriah, Lebanon, Siprus, Yordania, dan Irak.

Turki sendiri berada di wilayah yang rawan gempa. Bahkan sejarah mencatat bahwa 61 persen bencana alam di Turki diyakini akibat gempa bumi yang sangat mematikan.

Turki memang sudah akrab dengan aktivitas tektonik yang bergantung pada gerakan relatif antar lempeng, yakni lempeng Anatolia, Arabia, Afrika, Eurasia, dan Aegea.

Namun, secara garis besar, gempa yang kerap melanda Turki berpusat pada tiga elemen utama, yaitu zona sesar Anatolia Utara, zona sesar Anatolia Timur, dan batas antar Lempeng Arab serta Lempeng Afrika.

Baca juga artikel terkait GEMPA TURKI atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora