Menuju konten utama
Info Covid-19 Terkini

Update COVID19 & Omicron 19 April Dunia: Kasus Sembuh Jadi 457 Juta

Update COVID-19 dunia 19 April 2022 hingga pukul 12.00 WIB mencapai 505.246.907 kasus positif.

Update COVID19 & Omicron 19 April Dunia: Kasus Sembuh Jadi 457 Juta
Ilustrasi virus corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Update COVID-19 dunia 19 April 2022 masih terus dilaporkan, baik dari kasus positif, kasus kematian, kasus aktif, hingga jumlah kasus sembuh.

Dilansir Worldometers, Selasa (19/4/2022) hingga pukul 12.00 WIB, kasus positif Corona secara global telah mencapai 505.246.907.

Dari jumlah itu, kasus kematian tercatat sebanyak 6.224.814 orang, dan kasus aktif 42.033.048, di mana 42.001 orang berada dalam kondisi yang serius.

Sementara untuk kasus kesembuhan hingga kini mengalami peningkatan menjadi 456.989.045 pasien, atau jika dibulatkan menjadi 457 juta.

Amerika Serikat masih berada di posisi pertama untuk kasus Corona tertinggi di dunia dengan 82.377.156 kasus positif, 1.015.790 kematian, 80.244.093 kesembuhan, dan 1.117.273 kasus aktif.

Posisi kedua disusul oleh India yang tercatat memiliki total 43.045.527 kasus positif, 521.996 kasus kematian, 42.511.701 kasus sembuh, dan 11.830 kasus aktif.

Kemudian Brasil menempati urutan ketiga dengan 30.261.088 kasus positif, 662.076 kematian, 29.262.483 kesembuhan, dan 336.529 kasus aktif.

Lalu posisi keempat ada Prancis dengan 27.790.834 kasus positif, 144.205 kematian, 25.132.303 kesembuhan, dan 2.514.326 kasus aktif.

Serta pada posisi kelima Jerman yang mengonfirmasi 23.457.596 kasus positif, 133.437 kematian, 20.347.900 kasus sembuh, dan 2.976.259 kasus aktif.

Selanjutnya pada posisi keenam hingga sepuluh secara berurutan diisi oleh Inggris 21.747.638 kasus positif, Rusia 18.084.151 kasus positif, Korea Selatan 16.471.940 kasus positif, Italia 15.730.676 kasus positif, dan Turki 14.999.479 kasus positif.

Update COVID-19 & Omicron Indonesia

Indonesia masih menempati urutan ke-18 dunia dengan total catatan 6.040.432 kasus positif COVID-19.

Data Satgas COVID-19 Indonesia hingga Senin kemarin menyebutkan, jumlah tersebut diperoleh setelah terdapat penambahan 559 kasus baru dalam sehari terakhir.

Angka kematian bertambah 37 kasus, sehingga total yang meninggal dunia mencapai 155.903 orang.

Kasus sembuh mengalami tambahan 7.831 orang, sehingga totalnya sebanyak 5.833.560 kesembuhan secara kumulatif.

Sedangkan kasus aktif berkurang 7.309 kasus atau tersisa 50.969 kasus dari seluruh wilayah di Tanah Air.

Pada perkembangan varian Omicron, GISAID mencatat, hingga 12 April 2022, terdapat 10.218 kasus.

Antibodi Masyarakat Indonesia Capai 99,2%

Sebanyak 99,2 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap virus COVID-19.

Hal itu berdasarkan penelitian antibodi tubuh terhadap virus (Sero survei) yang dilakukan beberapa waktu lalu dalam rangka pengambilan kebijakan menghadapi Lebaran tahun 2022 di tengah pandemi COVID-19.

"Bisa disampaikan bahwa kadar antibodi masyarakat Indonesia naik menjadi 99,2 persen. Artinya, 99,2 persen dari populasi masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi. Bisa itu berasal dari vaksinasi maupun juga berasal dari infeksi," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Sebelumnya, kata Menkes, pemerintah telah melakukan Sero survei pada Desember 2021 lalu sekaligus pengukuran titer antibodi masyarakat.

Hasil saat ini, lanjutnya, mayoritas masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi dan titer antibodi yang tinggi.

"Bulan Desember kita lakukan Sero survei ordenya masih di angka ratusan, titer antibodinya sekitar 500-600, di bulan Maret ini ordenya sudah di angka ribuan, sekitar 7.000-8.000. Ini menunjukkan bukan hanya banyak masyakarat yang sudah memiliki antibodi, tetapi kadar antibodinya tinggi," jelas dia.

Oleh karena itu, Budi melanjutkan, pemerintah meyakini bahwa tingginya titer antibodi masyarakat Indonesia dapat mengurangi risiko dari dampak negatif yang ditimbulkan dari perjalanan mudik Lebaran.

"Sehingga kalau nanti diserang virus daya tahan tubuh bisa cepat menghadapinya, dan mengurangi sekali risiko untuk masuk rumah sakit apalagi risiko untuk wafat. Itu yang menyebabkan kenapa kami percaya, pemerintah, bahwa insyaallah Ramadan kali ini, mudik kali ini bisa berjalan dengan lancar tanpa membawa dampak negatif kepada masyarakat kita," lanjut Menkes.

Update Omicron Dunia

Pfizer akan Minta izin untuk Suntikan Booster Anak Usia 5 hingga 11 tahun

Pfizer ingin memperluas suntikan booster COVID-19 ke anak berusia 5 hingga 11 tahun yang sehat, menurut keterangan tertulis dari Pfizer.

Otoritas kesehatan A.S. sudah mendesak semua orang berusia 12 tahun ke atas untuk mendapatkan satu dosis booster demi perlindungan terbaik. Dan mereka yang berusia 50 tahun ke atas memiliki opsi untuk booster kedua.

Pfizer mengatakan data baru menunjukkan booster seukuran anak dapat membantu anak-anak usia sekolah dasar yang sehat meningkatkan antibodi penangkal virus.

Pfizer dan mitranya, BioNTech, berencana untuk segera meminta otorisasi booster.

Sementara COVID-19 adalah ancaman yang lebih besar bagi orang dewasa, anak-anak bisa sakit parah. Omicron baru-baru ini menyebabkan lonjakan jumlah rawat inap anak-anak.

Baca juga artikel terkait UPDATE CORONA DUNIA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Iswara N Raditya