tirto.id - Pandemi corona COVID-19 masih terus berlangsung. Meski vaksinasi telah dijalankan, angka kasus masih terus meningkat dari hari ke hari di beberapa negara.
Menurut laporan dari situs Worldometers, hingga hari ini, Rabu, 3 Februari 2021 pukul 10.30 WIB, angka kasus secara global telah menyentuh 104,391,187, dengan total kematian mencapai 2,262,733.
Jumlah pasien di seluruh dunia yang telah dinyatakan sembuh dari COVID-19 ada sebanyak 76,246,542, dan jumlah kasus aktif saat ini yaitu 25,876,452.
Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan kasus tertinggi di dunia, yaitu mencapai 27,027,347, dengan jumlah kematian per hari ini menembus 457,856.
Negara kedua dengan kasus tertinggi yaitu India, dengan total kasus sebanyak 10,778,206. Brasil menyusul di urutan ke-3 dengan 9,286,256 kasus.
Rusia berada di urutan ke-4 dengan jumlah kasus sebanyak 3,884,730, lalu Inggris di urutan ke-5 dengan 3,852,623. Prancis berada di urutan ke-6 dengan catatan jumlah kasus mencapai 3,224,798.
Meksiko kini berada di urutan ke-13 dengan total kasus sebanyak 1,874,092. Laman Worldometers melaporkan ada penambahan 4,384 kasus baru dengan 433 kematian baru. Saat ini terdapat 278,077 kasus aktif di Meksiko.
Sementara itu, Indonesia kini menduduki urutan ke-19 dunia, dengan jumlah total kasus mencapai 1,099,687 dan angka kematian menyentuh 30,581.
Saat ini, ada 172,576 kasus aktif, dengan jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh sebanyak 896,530.
WHO: Kasus Global Turun 13 Persen dari Minggu Lalu
Dilansir dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam seminggu terakhir, dilaporkan ada kurang dari 3,7 juta kasus baru, atau turun 13% dari minggu lalu.
WHO juga melaporkan, jumlah kematian baru yang dilaporkan ada lebih dari 96.000, dibandingkan minggu sebelumnya.
Angka ini merupakan jumlah kumulatif yaitu mencapai 102,1 juta kasus yang dilaporkan dan lebih dari 2,2 juta kematian secara global sejak dimulainya pandemi.
Dalam data laporan Epidemiologis Mingguan COVID-19 terbaru, WHO akan berfokus pada petugas kesehatan, serta varian SARS-CoV-2.
Editor: Dhita Koesno