tirto.id - Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Pramono Anung, tiba di lokasi retret pembekalan kepala daerah di Akademi Militer (Akmil), Magelang Jawa Tengah, Senin (24/2/2025). Pramono tiba bersama 19 kepala daerah dari PDIP lainnya.
Pramono mengeklaim bahwa hubungan partainya dengan pemerintahan saat ini masih terjalin dengan baik, walaupun para kepala daerahnya datang terlambat dalam acara retret.
"Saya terus-menerus berkomunikasi dengan Pak Menteri Dalam Negeri, Pak Wamen, dan para menteri yang lain. Termasuk yang kemudian, ya, kalau sudah sampai di sini, kan, komunikasinya baik-baik saja," kata Pramono.
Dia menjelaskan keterlambatan PDIP tiba di lokasi retret karena sejumlah hal penting yang perlu dipersiapkan. Namun, dia tak merinci apa saja persiapan yang dilakukan oleh partainya sebelum tiba di lokasi ke retret.
"Bahwa ada hal yang perlu dipersiapkan, inilah bagian proses politik yang harus ditangani bersama-sama. [Dan] alhamdulillah ini pada selesai sekarang," ucap Pramono.
Pramono menyerahkan sepenuhnya kepada DPP PDIP saat ditanya kehadiran mereka di lokasi retret menjadikan surat edaran yang sebelumnya ditandatangani Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, tak lagi berlaku.
"Surat itu kewenangan penuhnya di Ibu Mega dan DPP Partai," tutur Pramono.
Selama menunggu keberangkatan ke lokasi retret, Pramono mengaku menjadi penghubung komunikasi antara PDIP dengan pemerintahan. Hingga akhirnya diputuskan untuk ikut serta ke dalam acara retret pada Senin siang.
"Kenapa baru hari ini? Tentunya saya tidak perlu menjelaskan apa-apa, tetapi apa pun saya tetap berkomunikasi dengan Ibu Megawati, dengan DPP Partai, apa yang kemudian menjadi keputusan bersama," tukas Pramono.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mengatakan pihaknya akan membuka diri kepada para kepala daerah dari kader PDIP yang ingin ikut bergabung di tengah-tengah kegiatan retret. Meskipun sudah tiga hari berjalan, Tito mengatakan akan menerima mereka sebagai peserta retret.
"Saya tahu dalam beberapa waktu ini akan ada lagi yang akan bergabung. Saya enggak akan sebutkan jumlahnya bergabung. Silakan, kita welcome masuk," kata Tito.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama