tirto.id - Jumlah pasien virus corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai 128.343 kasus per Jumat (13/3/2020) pukul 15.30 WIB. Menurut Johns Hopkins CSEE mencatatkan, total kasus kematian di seluruh dunia mencapai 4.720 orang. Kematian paling banyak di luar Cina yaitu Italia dengan 827 kematian, disusul Iran 429 kematian, dan Korea Selatan dengan 66 kematian.
Sementara itu, jumlah orang yang sembuh dari virus corona COVID-19 mencapai 68.324 orang. Di Indonesia sendiri, jumlah pasien virus corona COVID-19 bertambah menjadi 34 kasus, menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) hingga Rabu (11/3/2020) malam. Jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 bertambah 7 kasus dan semuanya berasal dari imported case.
Virus corona ini juga berdampak pada banyak kegiatan di dunia, salah satunya game NBA yang ditunda. National Basketball Association (NBA) mengatakan pada Kamis (12/3/2020), pertandingan akan ditunda setidaknya selama 30 hari.
"Kami bermaksud untuk melanjutkan musim, jika dan ketika itu menjadi aman bagi semua pihak," kata Komisaris NBA Adam Silver dalam sebuah surat kepada para penggemar yang diunggah secara online.
Penangguhan itu diumumkan setelah seorang pemain untuk Jazz Utah diuji positif untuk virus corona, demikian diwartakan NBCNews.
Sementara itu, Alaska mengidentifikasi kasus pertama virus corona COVID-19. Pejabat di Alaska telah mengidentifikasi kasus positif dugaan pertama penyakit koronavirus COVID-19 di negara bagian tersebut dan mengatakan, orang tersebut adalah warga negara asing yang "transit melalui" negara.
"Itu hanya masalah waktu" sebelum Alaska melihat kasus pertamanya, Gubernur Mike Dunleavy mengatakan pada konferensi pers.
Tes positif akan dikirim ke CDC untuk konfirmasi. Orang tersebut mengetahui tentang coronavirus dan telah melakukan pemantauan sendiri, dan segera setelah ia mengalami gejala, ia memberi tahu para pejabat, kata Dr. Anne Zink, kepala petugas medis Alaska. Dia juga telah melakukan isolasi diri sepanjang hari.
Upaya preventif terhadap penularan virus Corona atau COVID-19 dilakukan oleh berbagai pihak. Beberapa di antaranya adalah dengan menunda acara besar seperti konser musik, premier film, hingga tur dan festival.
Sementara, Presiden AS Donald Trump juga telah menangguhkan para pelancong dari negara-negara Eropa selain Inggris untuk memasuki wilayah Amerika Serikat selama 30 hari ke depan dilansir dari New York Times.
Irlandia dan Denmark pun melakukan hal yang sama guna mencegah penularan COVID-19 semakin masif. Para promotor acara-acara besar pun menunda agenda mereka yang seharusnya dihelat pada awal tahun ini hingga akhir tahun mendatang, misalnya seperti Live Nation Tour, BTS, Green Day, The Metropolitan Opera, Coachella dan Stagecoach, dan lain-lain.
Editor: Agung DH