Menuju konten utama

Update Corona di Dunia Hari Ini 24 Juni 2020 & Data Korban Terkini

Update corona dunia hari ini: hingga 24 Juni 2020, total kasus positif corona secara global mencapai lebih dari 9,2 juta orang. Dalam sepekan terakhir, ada penambahan sekitar 1 juta kasus.

Update Corona di Dunia Hari Ini 24 Juni 2020 & Data Korban Terkini
Ilustrasi Virus Corona. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Penambahan kasus infeksi virus corona di dunia masih terus terjadi dengan jumlah yang signifikan, yakni lebih dari 100 ribu pasien perhari.

Total jumlah kasus positif corona di dunia pada hari ini, 24 Juni 2020, tercatat meningkat menjadi 9.273.773 orang.

Data jumlah kasus positif corona di dunia itu merupakan update terbaru dari CSSE Johns Hopkins University yang diperbarui hingga pukul 19.00 WIB, Rabu malam, 24 Juni 2020.

Angka kematian pasien Covid-19 juga belum berhenti bertambah dan kini telah mencapai jumlah 477.807 jiwa. Jumlah kematian tertinggi masih berasal dari Amerika Serikat, Brasil dan Inggris.

Meski demikian, lebih dari separuh pasien positif corona di dunia saat ini telah dinyatakan sembuh. Total jumlah pasien Covid-19 yang sembuh pada hari ini tercatat sebanyak 4.645.628 orang.

Di sisi lain, sebanyak 4.150.338 pasien positif corona di dunia masih harus menjalani perawatan dan isolasi atau berstatus sebagai kasus aktif.

Sebagai perbandingan, data yang dirilis situs Worldometers menunjukkan jumlah pasien positif corona di dunia pada hari ini, secara total, telah menyentuh angka 9.383.234 orang.

Berdasarkan data Worldometers yang diperbarui hingga pukul 18.43 WIB tersebut, hingga hari ini 480.423 pasien positif corona di dunia telah meninggal.

Masih menurut data Wolrdometers, 5.070.377 pasien Covid-19 lainnya sudah sembuh. Sementara 3.832.434 pasien corona di dunia masih harus menjalani perawatan dan isolasi.

Berikut 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia, sampai 24 Juni 2020:

  1. AS: 2.347.102 kasus, 121.225 meninggal, 647.548 sembuh
  2. Brasil: 1.145.906 kasus, 52.645 meninggal, 628.326 sembuh
  3. Rusia: 606.043 kasus, 8.503 meninggal, 368.222 sembuh
  4. India: 456.183 kasus, 14.476 meninggal, 258.685 sembuh
  5. Inggris: 307.682 kasus, 43.011 meninggal, 1.330 sembuh
  6. Peru: 260.810 kasus, 8.404 meninggal, 148.437 sembuh
  7. Chile: 250.767 kasus, 4.505 meninggal, 210.570 sembuh
  8. Spanyol: 246.752 kasus, 28.325 meninggal, 150.376 sembuh
  9. Italia: 238.833 kasus, 34.675 meninggal, 184.585 sembuh
  10. Iran: 209.970 kasus, 9.996 meninggal, 172.096 sembuh.

Perkembangan Pandemi Corona di Dunia Hari Ini

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus hari ini kembali memperingatkan peningkatan cepat angka penularan virus corona (Covid-19) di tengah pandemi yang belum kunjung mereda.

Tedros menyatakan hal itu ketika berbicara dalam konferensi virtual tentang pengembangan vaksin Covid-19 pada Rabu, 24 Juni 2020.

"Satu juta kasus baru [infeksi virus corona] dilaporkan hanya dalam satu minggu," kata Tedros saat menyinggung perkembangan data dalam sepekan terakhir, seperti dilansir Reuters.

Oleh karena itu, kata Tedros, kebutuhan akan vaksin Covid-19 semakin mendesak. Dia mencatat saat ini terdapat 223 jenis kandidat vaksin Covid-19 yang sedang dikembangkan.

Jika sudah berhasil dibuat, dia menambahkan, vaksin virus corona harus diproduksi dalam skala besar, yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Meskipun pandemi diklaim mereda di sebagian kawasan, sejumlah negara saat ini memang sedang menghadapi lonjakan signifikan angka penularan virus corona.

Misalnya, India yang kini menjadi negara keempat dengan total jumlah pasien Covid-19 terbanyak di dunia, melaporkan penambahan kasus tertinggi pada hari ini. Dalam sehari terakhir, sebanyak 15.968 kasus baru ditemukan di India.

The Guardian melaporkan, meskipun India sejauh ini sudah melaporkan total 456.183 kasus positif corona, angka infeksi di negara tersebut diperkirakan jauh lebih tinggi. Sebab, sebagaimana terjadi di banyak negara, fasilitas pemeriksaan untuk diagnosa kasus Covid-19 di India masih terbatas.

Sementara di Amerika Serikat, sebagaimana diberitakan The Washington Post pada hari ini, jumlah pasien positif corona yang harus menjalani rawat inap di tujuh negara bagian, mencapai jumlah yang tertinggi sejak pandemi bermula.

Tujuh negara bagian tersebut adalah Arizona, Arkansas, California, North Carolina, South Carolina, Tennessee serta Texas.

Dalam 24 jam terakhir, Texas dan California tercatat melaporkan kasus baru dengan jumlah 5000 orang lebih. Selain itu, secara keseluruhan, 33 negara bagian AS hari ini memiliki rata-rata kasus baru yang lebih tinggi dari pekan kemarin.

Sedangkan di Inggris, sejumlah pakar kesehatan kelas wahid di negara tersebut memperingatkan ancaman gelombang kedua penularan virus corona. Peringatan itu merespons langkah pemerintah Inggris memperlonggar peraturan lockdown.

Para pakar tersebut menyampaikan peringatan itu melalui surat terbuka kepada para elite politik di Inggris yang dimuat British Medical Journal, demikian dilansir ABC News pada hari ini.

Melalui surat itu, mereka mendesak pemerintah Inggris memperbaiki berbagai kelemahan dalam penanganan pandemi untuk mencegah bertambahnya korban, dan mengambil langkah tepat untuk memulihkan ekonomi.

"Saat masa depan pandemi di Inggris masih sulit diprediksi, bukti-bukti yang ada menunjukkan ancaman gejolak lokal semakin mungkin dan gelombang kedua adalah risiko yang nyata," kata mereka dalam surat terbuka tersebut.

Di antara mereka yang menandatangani surat terbuka, tersebut adalah Presiden Royal College of Surgeons, Derek Alderson, Presiden Royal College of Physicians, Andrew Goddard dan Presiden Royal College of Emergency Medicine, Katherine Henderson.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Agung DH