Menuju konten utama

Update Corona 16 April 2020 di Dunia: Kasus COVID-19 Tembus 2 Juta

Kasus virus corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai 2.083.070 hingga pagi ini.

Ilustrasi Virus. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Data jumlah kasus virus corona COVID-19 di seluruh dunia mencapai 2.083.070, menurut catatan Worldometers pada Kamis (16/4/2020) hingga pukul 09.30 WIB. Dari jumlah tersebut, kasus aktif sebanyak 1.438.135 dengan rincian 1.386.993 dalam keadaan gejala ringan dan 51.142 dalam kondisi serius atau kritis.

Sementara itu kasus yang tidak aktif yaitu 644.395, dengan rincian sembuh 510.329 dan meninggal 134.607 di seluruh dunia. Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara dengan kasus virus corona COVID-19 terbanyak, 644.089 dan total kematian 28.529.

Jumlah total kematian terkait virus corona di Amerika Serikat melebihi proyeksi yang dilakukan oleh pusat penelitian kesehatan populasi terkemuka.

Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington memproyeksikan lebih dari 68.000 kematian akibat COVID-19 akan terjadi di AS pada 28 Juni. IHME sangat diandalkan oleh Gedung Putih untuk pemodelannya.

Inilah bagaimana proyeksi IMHE untuk setiap hari dibandingkan dengan total kematian dari catatan Universitas Johns Hopkins (JHU).

Senin, 13 April

Proyeksi IHME: 24.133

JHU akhir hari: 23.628

Selasa, 14 April

Proyeksi IHME: 26.086

JHU akhir hari: 26.033

Rabu, 15 April

Proyeksi IHME: 28.014

JHU pada 8:40 malam ET: 28.326

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan pada Rabu (15/4/2020), lockdown akan berlanjut selama berminggu-minggu yang akan datang meskipun negara ini, sejauh ini, telah selamat dari COVID-19 terburuk.

"Jika kita membuka kembali terlalu cepat, semua yang kita lakukan sekarang mungkin sia-sia," kata Trudeau selama konferensi pers hariannya di Ottawa, seperti dikutip CNN.com.

Kanada melaporkan 28.205 kasus pada hari Rabu dan 1.008 kematian. Hampir setengah dari kematian itu terkait dengan wabah di fasilitas perawatan jangka panjang. Namun, per kapita, Kanada memiliki lebih sedikit kasus dan kematian daripada Amerika Serikat dan sebagian besar negara Eropa.

Akan tetapi Trudeau mengatakan itu tidak berarti negara akan membatalkan lockdown dalam waktu dekat, dan tentu saja tidak pada 1 Mei.

"Akan sangat mengerikan jika kita melepaskan pembatasan terlalu dini dan mengetahui kita tiba-tiba kembali ke gelombang besar COVID-19," katanya, seraya menambahkan bahwa pembukaan kembali akan terjadi secara bertahap.

Gubernur Washington Jay Inslee menandatangani peraturan pada Rabu malam yang menyatakan pembebasan ratusan tahanan dalam minggu depan. Para tahanan akan dibebaskan karena masalah kesehatan yang disebabkan oleh coronavirus.

Keputusan itu dipicu oleh perintah Mahkamah Agung negara bagian Washington untuk mengatasi kondisi kesehatan yang berbahaya setelah lebih dari setengah lusin tahanan di fasilitas keamanan minimum di Monroe dinyatakan positif COVID-19.

"Di bawah perintah Inslee, semua tahanan pelanggaran non-kekerasan dan non-seksual yang dijadwalkan akan dibebaskan pada tanggal 29 Juni tahun ini memenuhi syarat untuk dibebaskan lebih awal," tulis peraturan tersebut.

Perintah itu tidak mengatakan secara persis berapa banyak tahanan yang akan dibebaskan, tetapi sebuah dokumen pengadilan yang diajukan Senin mengatakan negara diperkirakan akan membebaskan antara 600 dan 950 tahanan lebih awal.

Inslee mengatakan dalam konferensi pers hari Rabu, negara secara hukum diharuskan untuk meminimalkan peluang tahanan mendapatkan virus corona saat dipenjara.

"Satu-satunya cara untuk melakukan itu adalah mengurangi populasi di fasilitas ini," kata gubernur. "Ini pekerjaan terbaik yang bisa kita lakukan."

Negara bagian Washington telah melaporkan sedikitnya 10.942 kasus virus corona, termasuk 552 kematian, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH