tirto.id - Kasus virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19 terus bertambah. Pada Senin (13/4/2020), Universitas John Hopkins mencatatkan jumlah kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 1.850.807 hingga pukul 13.30 WIB. Dari jumlah itu, kasus terbanyak berada di Amerika Serikat (AS) dengan 557.571.
Jumlah kematian juga terus bertambah. Hari ini jumlah kematian yang tercatat sebanyak 114.251 dengan Italia tertinggi disusul Spanyol, Peranis, Inggris, dan Amerika Serikat.
Sejauh ini negara yang terkena dampak terburuk yaitu di AS yang mengkonfirmasi lebih dari 556.000 kasus, dengan New York City sendiri melaporkan lebih dari 104.000 infeksi. Lebih dari 22.000 orang tewas di seluruh negeri,
Berbicara pada hari Minggu (12/4/2020), pakar medis tentang pandemi terkemuka di AS, Dr. Anthony Fauci, mengatakan kepada CNN.com, banyak nyawa selamat jika upaya mitigasi telah dimulai sebelumnya.
Pemilihan Presiden AS 2020 bisa terpengaruh oleh pandemi ini. Fauci mengatakan dia "tidak dapat menjamin" pemilih AS akan dapat memberikan suara mereka untuk presiden secara langsung pada bulan November. Kemungkinan akan ada rebound dalam kasus coronavirus di musim gugur atau musim dingin.
Sementara itu, Pemerintah Spanyol akan mulai melonggarkan pembatasan. Meskipun masih melaporkan ribuan infeksi baru setiap hari, pemerintah Spanyol telah mengumumkan akan mulai menarik kembali beberapa pembatasan lockdown sejak Senin hari ini.
Langkah ini ditujukan untuk sektor-sektor seperti konstruksi dan manufaktur - tetapi gerai ritel yang tidak penting, bar, dan tempat hiburan harus tetap ditutup.
Untuk pertama kalinya dalam setidaknya satu minggu, Pemerintah Cina telah mengumumkan kenaikan tiga angka dalam infeksi baru, mencatat 108 kasus baru yang dikonfirmasi pada hari Minggu. Semua kecuali 10 dari kasus baru merupakan imported case atau kasus dari luar negeri.
Semua makalah akademik tentang COVID-19 akan dikenakan pemeriksaan tambahan oleh pemerintah Cina sebelum diajukan untuk publikasi, sesuai dengan kebijakan baru. Studi tentang asal-usul virus akan menerima pengawasan ekstra dan harus disetujui oleh pejabat pemerintah pusat.
India mencetak rekor dengan mencatatkan kasus baru virus corona COVID-19 sebanyak 796 dalam 24 jam terakhir, menjadikan total kasus di negara menjadi 9.152 kasus yang dikonfirmasi pada Senin, menurut kementerian kesehatan negara itu.
Korban tewas juga naik 35, menjadikan penghitungan nasional menjadi 308. Sekitar 857 pasien telah keluar dari rumah sakit dan dinyatakan sembuh, kementerian menambahkan.
India telah menguji 195.748 sampel pada 12 April, menurut Dewan Penelitian Medis India.
Meningkatnya jumlah kasus terjadi ketika tiga negara bagian India mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka akan memperpanjang lockdown sampai 30 April karena kekhawatiran seputar penyebaran virus.
Maharashtra, Punjab, dan Odisha semula dijadwalkan untuk menghentikan lockdown pada hari Selasa. Belum ada pengumuman dari Perdana Menteri Narendra Modi, apakah penguncian nasional akan diperpanjang.
Editor: Agung DH