tirto.id - Peringatan Hari Ibu (PHI) dirayakan di Indonesia setiap tanggal 22 Desember. Salah tradisi dalam Peringatan Hari Ibu setiap tahunnya ialah dengan mengirimkan ucapan kepada sosok tercinta.
Peringatan Hari Ibu di Indonesia pertama kali dicetuskan pada Konggres Perempuan Indonesia ke-III di Bandung 1938 dengan menetapkan Kongres Perempuan Indonesia Pertama 22-25 Desember 1928 sebagai Peringatan Hari Ibu Nasional.
Ucapan Selamat Hari Ibu 22 Desember
Terdapat ragam ucapan dan pesan menyentuh Peringatan Hari Ibu baik berbahasa Inggris yang dapat dikirimkan pada 22 Desember 2022 nanti.
Berikut beberapa ucapan Peringatan Hari Ibu yang dapat Anda gunakan baik melalui kartu ucapan maupun melalui pesan:
- “Happy Mother’s Day to an amazing woman I’ll always admire, appreciate and love!”
- “Because of you, I am me. Happy Mother’s Day, Mom!”
- “You hold such a special place in my heart. I’m so thankful for you.”
- “Thanks for putting up with us! We love you so very, very much.”
- “Mom, you’re the glue that holds us together.”
- “Right from the start, you supported me in everything. Thank you for being there with just the love I needed.”
- “Raising me took a lot of patience. Thanks for hanging in there with me!”
- “I’m so proud to be your [son/daughter/child/kid].”
- “As a mom—you’re the best, and we feel so blessed to have you!”
- “Mama, you often stood between me and the unfair stuff. Thank you for protecting my spirit.”
- “For all you do and all you are, we love you with all our hearts.”
- “There’s nothing like a mother’s love to give us all the strength we need to succeed. Thanks for everything, Mom.”
- “May your Mother’s Day be filled with as much happiness as you brought to my childhood.”
- “Thanks for giving me the best things in life: Your love, your care, and your cooking. Happy Mother’s Day!”
- “You gave me the gift of life so our gifts to you pale in comparison. Happy Mother’s Day!”
Sejarah dan Tema Peringatan Hari Ibu 22 Desember 2022
Peringatan Hari Ibu 22 Desember di Indonesia kini memasuki ke-94 tahun. Peringatan ini dimulai dengan adanya Kongres Perempuan Indonesia pertama 22-25 Desember 1928. Kongres Perempuan Indonesia berlanjut hingga kongres ke-III pada tahun 1938 di Bandung. Sejak saat itu tanggal 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu.
Selanjutnya, pengesahan Hari Ibu dilakukan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur, di mana tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Nasional.
Keberadaan Peringatan Hari Ibu sejak 1928 melanjutkan perjuangan perempuan Indonesia. Tonggak perjuangan itu telah lama dimulai sejak sebelum Indonesia merdeka. Tokoh RA Kartini, Nyi Ageng Serang, dan banyak pahlawan perempuan lainnya menjadi telah memulai dengan perjuangannya.
Pada era pra-kemerdekaan Bangsa Indonesia, telah banyak berdiri perkumpulan perempuan dalam kurun waktu 1908 hingga 1945. Beberapa di antaranya ialah Aisyiah, Wanita Katolik, Putri Merdeka.
Di luar itu, sosok perempuan juga ditempatkan sebagai titik sentral pembahasan –kedudukan dalam bermasyarakat di Indonesia – dalam Kongres Sumpah Pemuda 30 April – 28 Mei 1928.
Sub Tema Peringatan Hari Ibu 2022
Peringatan Hari Ibu 22 Desember 2022 berbarengan dengan momentum kebangkitan di era pandemi Covid-19 menuju endemi. Selama 2 tahun, masyarakat baik di Indonesia maupun global memiliki keterbatasan di berbagai sektor.
PHI juga sebagai momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan serta gerak perjuangan perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Semangat itu digalakan melalui tema besar “Recover Together, Recover Stronger,” yang juga digalakan dalam Presidensi G20 di Indonesia.
Dalam Presidensi 20 negara itu, juga terdapat pembahasan perempuan dalam “Konferensi Tingkat Menteri G20 tentang Pemberdayaan Perempuan” di Bali Agustus lalu. Pemulihan dan kesetaraan gender menjadi isu penting yang diangkat melalui “Recover Together, Recover Stronger to Close Gender Gap”.
Adapun, Peringatan Hari Ibu 22 Desember ini mengangkat sub-tema berikut:
1. Sub Tema 1 : Kewirausahaan Perempuan: Mempercepat Kesetaraan, Mempercepat Pemulihan
Tujuan :
- Mendorong kewirausahaan perempuan dengan mendorong adanya kebijakan publik untuk mengatasi unpaid care work.
- Mendorong peningkatan kemampuan wirausaha perempuan dalam pemanfaatan teknologi dalam berusaha.
- Mendorong kemampuan berwirausaha bagi perempuan penyintas kekerasan.
Tujuan:
- Mendorong digital perempuan dengan mendorong adanya kebijakan publik untuk mengatasi kesenjangan gender dalam digital.
- Mendorong peningkatan kemampuan perempuan dalam pemanfaatan teknologi sehingga mendukung peningkatan usahanya.
- Mendorong kemampuan digital bagi perempuan dalam kaitannya dengan bidang lain.
Tujuan:
- Mendorong kepemimpinan perempuan di berbagai ranah dan tingkatan.
- Mendorong peningkatan kapasitas leadership perempuan dan memberikan peluang melalui langkah afirmasi agar semakin banyak perempuan yang menjadi leaders dan terlibat/dilibatkan dalam proses pengambilan Keputusan.
Tujuan:
- Mendorong kesadaran perempuan untuk tidak serta merta menerima segala bentuk kekerasan yang dialaminya.
- Mendorong korban kekerasan untuk berani melapor dan memelopori upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan.
- Mendorong peningkatan pengetahuan dan wawasan tentang sistem perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan yang ada baik di tingkat nasional, daerah, dan masyarakat/komunitas.
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Dipna Videlia Putsanra