tirto.id - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan, Ma'ruf sedang sibuk menjalani agenda sehari-hari kembali sebagai ulama. Dia belum mencoba untuk mempersiapkan diri sebagai cawapres bila terpilih nanti.
Agenda Ma'ruf, kata dia, lebih banyak berkunjung ke sesama ulama untuk meredam tensi politik setelah Pemilu 2019.
Namun, lanjut dia, agenda Ma'ruf sejauh ini yang diketahui publik hanya ke ulama Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dia memang tidak berusaha menjalin rekonsiliasi dengan kubu 02 Prabowo-Sandiaga sebagai cawapres.
"Ya beliau kembali ke habitat asal [berdakwah] sebagai ulama sambil nunggu keputusan KPU," tegas Ace kepada wartawan, Kamis (2/5/2019).
Ace mengatakan, alasan Ma'ruf tidak berusaha rekonsiliasi sebagai cawapres karena masalah kebiasaan.
Bagi Ace, seharusnya pihak yang kalah yang mencoba mendekati pemenang, bukan sebaliknya.
"Rekonsiliasi itu harusnya dari pihak yang kalah. Bukan kita yang harus merangkul mereka. Di mana-mana yang menerima kekalahan itu pihak yang kalah. Dia yg telefon dong," kata dia.
Memang hasil real count KPUhingga Kamis (2/5/2019), kata dia, menunjukan paslon Jokowi-Ma'ruf unggul dari Prabowo-Sandiaga. Namun Jokowi sebenarnya pernah mengutus Luhut Binsar Panjaitan menemui Prabowo.
Menurut dia, pasifnya peran Ma'ruf setelah Pilpres 2019 ini dianggap bukan masalah besar. Menurut dia, hubungan TKN dan Ma'ruf baik-baik saja. Sama halnya, hubungan anatra Jokowi dengan Ma'ruf. Nantinya peran Ma'ruf sebagai cawapres akan dikomunikasikan langsung oleh Jokowi.
"Itu kan bergantung kepada pembicaraan dengan Pak Jokowi. Yang jelas Pak Jokowi akan berikan peran-peran strategis kepada Ma'ruf Amin," ucap dia.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Zakki Amali