tirto.id - Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2019, Kementerian ESDM telah menginstruksikan PT Pertamina untuk mengamankan pasokan bahan bakar minyak (BBM) guna melayani para pemudik baik yang menggunakan kendaraan pribadi dan transportasi umum massal.
Dirjen Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan, sejumlah prasarana dan sarana telah disiapkan dan ditambah sesuai dengan perkiraan lonjakan arus kendaraan.
Sarana dan prasarana itu mencakup truk BBM, mobil dispenser, motor pembawa bensin kemasan hingga kos Pertamax dan SPBU Mini.
"Truk yang stand by ada 115, truk dengan mobile dispenser ada 26, motor yang membawa bensin kemasan sebanyak 200, serambi Pertamax 15, kios Pertamax 55, SPBU Mini ada 36," ujar Djoko dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019).
Di samping itu, kata dia, pasokan energi mulai dari BBM hingga avtur juga dipastikan masih aman.
"Sementara itu, stok LPG normal, 363 ribu Metric Ton yang mampu memenuhi kebutuhan untuk 18 hari," ungkap Djoko.
Sebelumnya, untuk mengamankan kelancaran arus lalu lintas, pemerintah juga melarang pengguna truk untuk melewati jalur tol pada musim mudik lebaran.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, hal itu dilakukan dalam rangka mengendalikan kepadatan lalu-lintas jalan tol dan memperlancar arus mudik.
Namun, ia menegaskan bahwa truk-truk pengangkut barang logistik terutama pangan tetap diperbolehkan untuk menjamin kelancaran distribusi dalam rangka pengendalian harga.
"Sudah ada [izin khusus] Kalau yang sembako boleh," kata Budi dalam di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (25/4/2019).
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali