Menuju konten utama

Tren Kantor Kekinian: Modern dan Terbuka

Perusahaan teknologi melakukan investasi besar untuk mengubah desain kantor menjadi modern dan terbuka.

Tren Kantor Kekinian: Modern dan Terbuka
Proses pembangunan Apple Campus di Cupertino, California. FOTO/REUTERS

tirto.id - Bulat, besar, dan bolong di tengah. Dari kejauhan, bentuknya mirip donat. Inilah ilustrasi untuk kantor baru Apple yang berlokasi di Cupertino, California, Amerika Serikat. Kantor ini menjadi manifestasi visi futuristik yang menjadi senjata rahasia sukses Apple.

Diwartakan oleh The Telegraph, kantor ini bernilai 5 triliun dolar AS dengan kapasitas sebesar 14.000 karyawan. Kantor baru Apple ini juga sudah mengadopsi beragam kecanggihan, termasuk dalam penggunaan sumber energinya.

Liputan eksklusif Wired Magazine mengenai kantor pusat Apple ini, melaporkan sumber tenaga gedung hanya berasal dari tenaga surya. Untuk itu, telah ada infrastruktur berupa 805.000 kaki persegi panel surya yang siap untuk beroperasi. Karyawan Apple dilaporkan secara perlahan pindah dari kantor lama mereka.

Mendiang Steve Jobs pada tahun 2011 sempat menyatakan, ia ingin agar Apple Campus menjadi "kantor terbaik di dunia". Salah satu pendiri Apple itu berharap semua mahasiswa arsitektur berkunjung ke Apple Campus untuk mencari inspirasi darinya.

Sementara itu, Google juga telah berencana untuk mendirikan kantor modern-futuristik, tetapi bukan di tanah Amerika Serikat. Kantor baru ini akan dibangun di London, Inggris sebagai bentuk komitmennya untuk semakin menguasai pasar Eropa.

Google akan mulai pembangunan kantor ini pada tahun 2018 mendatang. Diwartakan oleh The Guardian yang menganalisis sketsa pembangunan gedung, atap kantor pusat Google ini nantinya akan diselimuti dengan taman hijau panjang di atapnya. Ia juga akan dilengkapi dengan beragam fasilitas yang akan memanjakan karyawannya mulai dari kafe, hingga gym. Rencananya, kantor ini bisa dihuni oleh 7.000 karyawan Google.

Selain itu, dilaporkan juga panjang kantor yang akan berlokasi di King’s Cross ini akan melebihi tinggi, The Shard, gedung tertinggi di London yang tingginya mencapai 309,6 meter. Architects Journal Article melaporkan pembangunan kantor ini akan menghabiskan dana sebesar 1 triliun poundsterling.

Apple, Google, dan banyak perusahaan teknologi memang sangat memperhatikan desain kantornya. Menurut analisis The Economist, desain luar perusahaan teknologi ini memang sangat megah, tetapi interiornya memiliki ciri khas. Interior dari perusahaan teknologi ini umumnya dibuat dengan banyak ruang terbuka yang memotivasi karyawan untuk bergerak dan berinteraksi, juga ada fasilitas untuk berkolaborasi maupun bersantai secara berkelompok.

infografik perusahaan besar teknologi

Strategi investasi untuk membuat desain kantor modern dan terbuka ini bukan hanya dilakukan oleh para sesepuh perusahaan teknologi asal Silicon Valley. Beberapa perusahaan teknologi di Indonesia melakukan hal yang hampir serupa; meninggalkan desain interior kantor konvensional untuk menciptakan suasana kantor modern dan terbuka.

Salah satunya diterapkan oleh Bukalapak, salah satu pemain besar e-commerce di Indonesia. Eksteriornya kantor Bukalapak yang berada di Jalan Kemang Timur Raya memang tidak jauh dari kebanyakan perkantoran di Indonesia. Namun, interiornya mengikuti konsep kantor modern-terbuka. Karyawan tidak dibatasi oleh bilik-bilik yang kaku. Tak hanya itu, ada pula ruangan komunal untuk bermain Xbox, billiard, dan kafe dengan desain minimalis yang nyaman untuk para karyawan. Walaupun tidak memberikan angka yang spesifik, Bukalapak mengaku nilai investasi kantor baru ini memang tidak sedikit.

Gema Buana Putra, Vice President Human Capital Bukalapak, mengatakan keputusan untuk berinvestasi besar ke desain kantor dilakukan karena dua alasan utama. “Pertama, sekarang yang dicari orang bukan sekadar barang tapi juga experience. Kita sebagai perusahaan mau memberikan experience kepada karyawan kita. Jadi bukan hanya uang, tapi pengalaman juga,” jelas Gema kepada Tirto.

Salah satu contoh pengalaman yang ditawarkan Bukalapak adalah kafe nyaman berbasis komunitas yang menyajikan karyawan makan siang dan makan malam sekaligus memberikan kesempatan para karyawan untuk berinteraksi saat sedang beristirahat.

“Bukalapak kalau mau bikin kantor biasa-biasa saja, kita bisa sisihkan bisa buat yang lain, tapi yang kita hadapi karyawan kebutuhannya bukan hanya untuk diberikan gaji tapi harus juga diberikan experience,” lanjut Gema.

Untuk alasan kedua, Gema menjelaskan desain kantor memiliki relasi dengan nilai dan budaya perusahaan. Menurutnya, desain kantor yang bagus dan modern bukan untuk pamer semata.

“Bukan semata-mata buat bagus-bagusan. Ini konsisten sama nilai dan budaya kita. Misalnya yang, Anda lihat sekarang ini adalah desain warna-warni. Itu konteksnya adalah kreativitas dan inovasi. [...] Pantang menyerah, jangan takut nabrak-nabrakin warna, jangan takut melakukan kesalahan,” kata Gema.

Ketika ditanya mengenai peran desain kantor dalam menarik pekerja, Gema menjelaskan bahwa desain kantor yang modern ini memiliki tujuan internal dan eksternal (untuk mereka yang belum menjadi keluarga Bukalapak. “Ada kebutuhan branding ada. Tapi kebutuhan utama tetap internal”

Kantor lain yang memiliki desain modern, terbuka dan dengan berbagai fasilitas berbasis komunitas adalah kantor Gojek di Pasaraya Blok M. Senada dengan desain Kantor Bukalapak, Google dan Facebook, kantor ini juga dilengkapi dengan berbagai ruangan multifungsi yang tidak konvensional.

"Di Gojek ada ruang bermain Timezone gitu. Isinya ada beberapa mainan Timezone plus ada ping-pong, billiard. Ada gym, yoga room juga. Ada kamar yang buat yang ingin tidur siang. Ada ruang tamu gede. Bebas buat ngapain aja sih, bisa nugas sambil guling-gulingan juga,” kata Bayu, salah seorang Generasi Milenial yang saat ini bekerja di Gojek, kepada Tirto.

Bayu merasa fasilitas di kantor Gojek sangat membantunya menghadapi kebosanan rutinitas pekerjaan. “Karena gue orangnya bosenan dan restless gitu. Jadi enggak bisa diem lama duduk di kursi, stres gitu bawaannya. Menurut gue kantor Gojek memfasilitasi untuk kita menghindari itu. Di Gojek banyak open space yang bentuknya sofa. Karyawan bisa pindah kemana aja kalau lagi bosen”

Menurutnya, desain kantor Gojek juga berhasil mengakomodir dirinya yang introvert. “Favorit gue adalah “Silence Room”, bentuknya kecil banget dan bisa ditutup pakai tirai. Buat yang ingin menyendiri kerja enggak ada yang ganggu, atau buat sekadar merenung ataungelakuin apapun bisa di situ," jelasnya.

Namun, pengalaman Bayu tidak bisa digeneralisasi untuk setiap karyawan yang bekerja di kantor dengan desain terbuka. Misalnya, menurut kajian Harvard Business Review, pekerja juga telah mengekspresikan kebutuhan akan privasi untuk mengurangi distraksi agar dapat menyelesaikan beban pekerjaan yang makin intensif di era sekarang ini.

Anda pilih yang mana?

Baca juga artikel terkait GENERASI MILENIAL atau tulisan lainnya dari Terry Muthahhari

tirto.id - Gaya hidup
Reporter: Terry Muthahhari
Penulis: Terry Muthahhari
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti