Menuju konten utama

Trauma Kerusuhan, 44 Siswa dan Guru Pindah Keluar Wamena

Sebanyak 44 siswa dan tiga guru di SMA Negeri 1 meminta pindah karena khawatir peristiwa kerusuhan terjadi lagi.

Trauma Kerusuhan, 44 Siswa dan Guru Pindah Keluar Wamena
Dokumen mahasiswa berserakan di halaman STISIP Amal Ilmiah Yapis Wamena yang terbakar pada 23 September 2019. tirto.id/Fahri Salam

tirto.id - Sebanyak 44 siswa dan tiga guru di SMA Negeri 1 Wamena, Kabupaten Jayawijaya, meminta pindah ke luar karena trauma.

Seperti diberitakan Antara, pada Jumat (1/11/2019), Kepala SMA Negeri 1 Wamena Yosep Wibisono mengatakan tiga orang itu berasal dari unsur guru tidak tetap.

"Sebanyak 44 siswa itu saya sudah tanda tangan surat pindahnya," katanya kepada Antara.

Alasan pindah dari puluhan siswa dan tiga guru ini karena khawatirkan peristiwa kerusuhan seperti pada 23 September terjadi lagi.

"Alasan ketiga, mereka mencari tempat yang dianggap mungkin memberikan kenyamanan bagi mereka," katanya.

Saat ini, baru 544 dari total 900 siswa di SMA Negeri 1 Wamena yang sudah masuk sekolah. Sebagian dari jumlah tersebut belum masuk sekolah karena dititipkan di sekolah lain di luar Papua dan sebagian lainnya tidak jelas keberadaannya.

"Ada siswa belum masuk yang tidak ada keterangan, sehingga pada kesempatan ini saya sampaikan kepada orang tua untuk proaktif melapor ke sekolah mengenai anak-anak," katanya.

Yosep menjelaskan, sebentar lagi siswa akan mengikuti ulangan, termasuk ujian. Maka dari itu, mereka meminta kepada orang tua untuk membantu pihak sekolah dalam memberikan keterangan terkait anak-anak yang belum hadir.

"Untuk kelas XII, segera kami melaksanakan validasi data sebagai peserta ujian jadi kami butuh kerjasama orang tua murid," katanya.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN WAMENA atau tulisan lainnya dari Antara

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Antara
Penulis: Antara
Editor: Widia Primastika