tirto.id - Sampah yang menumpuk di Kota Yogyakarta mulai diangkut menuju Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan pada Senin (21/3/2022) sejak pukul 05.00 WIB.
Kepala Bidang Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko mengatakan TPST Piyungan kembali dibuka setelah libur tiga hari.
"Kami sudah mengirim satu rit yang terdiri dari 30 truk sampah sejak pukul 05.00 WIB," kata Haryoko saat dihubungi reporter Tirto, Senin.
Haryoko menerangkan sampah di Kota Yogyakarta menumpuk akibat TPST Piyungan libur selama 3 hari. Hal itu menimbulkan antrean panjang dalam proses pembuangan sampah.
"Karena sampah yang menumpuk sudah banyak sehingga tidak bisa sekali angkut untuk membuangnya," kata dia.
Selama 3 hari tersebut, sejumlah sudut kota ikut dipenuhi sampah karena tidak mampu menampung limbah yang kebanyakan berasal dari rumah tangga.
"Kami sudah menyediakan sejumlah depo dan TPS untuk menampung sampah sementara. Karena volume sudah tidak menyanggupi akhirnya sebagian lokasi sampai meluber ke jalan dan menimbulkan aroma tidak sedap," ujar Haryoko.
Lokasi-lokasi yang dipenuhi sampah juga cukup strategis seperti di Jalan Sisingamaraja, Patuk yang dekat dengan kawasan bakpia, Lapangan Karang Kotagede dan Pasar Sabtu Pagi Eks THR Purawisata.
"Sampah-sampah di lokasi tersebut masih belum bisa diangkut, karena yang ada dalam truk saat ini sudah penuh dan itu menjadi prioritas untuk dibuang terlebih dahulu," ujar Haryoko.
Sebagai bentuk antisipasi, Haryoko sudah menyiagakan sejumlah petugas kebersihan agar bisa merapikan kondisi depo sampah. Ia mengimbau warga tertib dalam membuang sampah agar tidak meluber ke jalanan.
"Berhubung ketiadaan lahan dan jumlah volume sampah yang kian menumpuk akhirnya banyak yang berserakan dan menimbulkan aroma tidak sedap," jelasnya.
Haryoko menargetkan tumpukan sampah di Kota Yogyakarta dibersihkan dalam lima hari.
"Hal itu mengingat durasi pembuangan di TPST Piyungan yang bisa mengantre sangat lama," ujarnya.
Haryoko bakal memberdayakan sejumlah bank sampah yang ada di tingkat RW agar mengurangi volume limbah rumah tangga yang dibuang ke TPST Piyungan.
"Kami akan mengaktifkan bank sampah agar memilah mana sampah yang masih memiliki nilai ekonomis sehingga bisa dimanfaatkan kembali, atau dibuat kompos sehingga tidak mencemari lingkungan," ujarnya.
Dalam keterangan terpisah, Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji menyebut bahwa pemerintah sedang membebaskan lahan untuk menambah kapasitas TPST Piyungan.
"Saat ini kami masih melakukan pembebasan lahan seluas 3,5 hektar dan itu berada di sekitar TPST Piyungan," kata Baskara saat dihubungi reporter Tirto.
Baskara menargetkan proses pembebasan lahan dan pembangunan TPST baru bisa selesai pada 2023 mendatang.
"Untuk sementara kami menambah lahan di sekitar TPST dan membangun talud untuk menahan gunungan sawah untuk semantara," ujarnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Gilang Ramadhan