Menuju konten utama

Anies: DKI Sumbang Sampah 7.800 Ton Perhari ke Bantargebang

Anies berharap fasilitas Refused Derived Fuel (RDF) Plant yang baru dibangun di TPST Bantargebang bisa mempercepat pengolahan sampah.

Anies: DKI Sumbang Sampah 7.800 Ton Perhari ke Bantargebang
Sejumlah alat berat beroperasi di lokasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (17/1/2018). ANTARA FOTO/Risky Andrianto

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta menyumbang sebanyak 7.800 ton sampah perhari di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang Bekasi, Jawa Barat.

Hal itu Anies sampaikan saat memberikan arahan dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2022, dengan tema 'Festival Kolaborasi Jakarta Sadar Sampah', yang merupakan upaya kolaborasi kolaborasi multi-stakeholder dalam mengatasi permasalahan sampah di TPST Bantargebang.

Anies mengatakan pada HPSN tahun ini, Pemprov DKI Jakarta melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking fasilitas Refused Derived Fuel (RDF) Plant untuk mengolah sampah, baik baru maupun yang telah terkumpul di TPST Bantargebang.

"Hal ini sudah bisa sampai 2.000 ton, rinciannya 1.000 ton sampah baru dan 1.000 ton sampah yang ada di kawasan Bantargebang ini. Project ini diharapkan bisa menjadi salah satu solusi di hilir tentang pengelolaan sampah, yang telah dikirimkan ke kawasan Bantargebang," kata Anies di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (21/2/2022).

Nantinya, sampah yang sudah diolah itu akan menjadi bahan bakar alternatif atau menjadi energi baru terbarukan pengganti baru bara.

“Bahan bakar yang bisa menggantikan batu bara yang ini juga punya efek yang baik untuk kualitas udara di sekitar kita,” imbuh Anies.

Anies mengatakan jumlah sampah saat ini tak seimbang dengan sumber daya manusia (SDM) yang mengelolanya.

Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar bangun kesadaran bahwa setiap orang menghasilkan sampah rata-ratanya 0,7 kilogram per hari.

"Ayo kurangi sampahnya, mari kita manfaatkan residu, agar tidak menjadi sampah, dan mari kita pilah sehingga membantu dalam pengelolaannya," ucapnya.

Pada waktu yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, Asep Kuswanto menambahkan, Pabrik RDF ini adalah pabrik bahan bakar turunan dari sampah lama yang ditambang dari gunungan landfill sampah. Nilai kalor RDF ini setara batubara muda.

Ia juga menyebut, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hari ini turut menyerahkan aset Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Merah Putih kepada Pemprov DKI Jakarta.

"Hal ini menjadi pilot project antara BRIN dengan DKI Jakarta. Kami mengapresiasi ini, sebuah pembangkit lisrik berbahan bakar sampah karya putra-putri terbaik bangsa," kata Asep.

Baca juga artikel terkait SAMPAH DKI atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Bayu Septianto