tirto.id - Kopi Tua Heluka, Komandan Batalyon Yamuwe TPNPB Kodap XVI Yahukimo, mengaku pihaknya telah menembak pesawat Trigana Air di Bandar Udara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Penembakan terjadi pada Sabtu, 11 Maret 2023. "Pasukan saya tembak pesawat Susi Air dan hari berikutnya tembak pesawat Trigana Air," kata Kopi Tua, dalam rekaman suara yang diterima Tirto, Minggu, 12 Maret.
"Saya laporkan, yang menembak dua pesawat adalah benar pasukan saya," sambung dia.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady pun membenarkan soal penembakan pesawat.
"Sekitar pukul 13.35 WIT, melalui protofon (handy talkie) dari personel Opsnal Polres Yahukimo, terdengar empat kali bunyi tembakan saat pesawat Trigana Air mendarat di Bandara Nop Goliat Dekai," kata dia, Sabtu. Tembakan berasal dari sekitar Kali Brasa.
Aparat gabungan bersama pihak maskapai Trigana Air langsung mengecek kondisi pesawat dan tidak ditemukan bekas tembakan pada bagian badan pesawat.
“Pada saat ingin terbang menuju Bandara Sentani, pesawat tersebut kembali ditembaki lima kali,” lanjut Benny.
Setibanya di Bandara Sentani, personel kembali mengecek kondisi pesawat. Hasilnya terdapat satu lubang bekas tembakan di bawah pesawat dan satu penumpang terkena serpihan pecahan kursi. Kemudian di Yahukimo, aparat gabungan menyisir area sekitar Bandara Nop Goliat.
Ketika penyisiran, tim menangkap tujuh orang di sekitar lokasi penembakan dan mengamankan beberapa barang bukti seperti tiga motor, satu panah, satu pisau, satu sabit, satu busur, dan satu sangkur. Lantas polisi segera menyelidiki mereka dan tetap berpatroli di sekitar bandara.
Dikaitkan dengan penembakan pesawat, September 2020, TPNPB pernah mengancam akan menembak pesawat penerbangan sipil di wilayah Papua bila membawa pasukan TNI dan Polri.
TPNPB memandang perlu mengeluarkan peringatan keras ini kepada seluruh maskapai penerbangan sipil di tanah Papua, agar tidak menjadi sasaran tembak pasukannya.
"Jika penerbangan sipil mengangkut militer dan polisi Indonesia dari kota (atau) provinsi ke kabupaten-kabupaten, maka TPNPB siap tembak,” kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom.
Lalu pada Juni 2022, TPNPB mengklaim menembak sebuah pesawat sipil dan satu helikopter milik TNI di Kabupaten Nduga, lantaran pesawat tersebut mengabaikan peringatan pihaknya agar tidak mengangkut anggota TNI dan Polri.
Kemudian jajaran TPNPB memasuki ibu kota Kabupaten Nduga, Kenyam, dan mengibarkan bendera Bintang Kejora di lapangan terbang setempat. Langkah tersebut sebagai sikap penolakan mereka atas pemekaran provinsi, kabupaten, distrik, desa, di Papua.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Fahreza Rizky