tirto.id - Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menyatakan akan melaporkan dugaan pelanggaran pemilu oleh kepala desa dan aparatur desa ke Bawaslu. Pelanggaran itu berkaitan dengan dukungan tersirat kepada pasangan calon (paslon) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
"Hari ini juga sudah ada yang melaporkan kok di Tim Pemenangan Nasional ke Bawaslu RI," ujar Direktur Hukum TPN Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy, di Media Center, Senin (20/11/2023).
Ronny menuturkan bahwa pihaknya juga masih terus mengumpulkan bukti-bukti untuk memperkuat adanya pelanggaran pemilu yang dilakukan Aparatur Sipil Negara (ASN) tersebut.
Di sisi lain, Ronny menegaskan bahwa sebagai pengawas, Bawaslu seharusnya tidak perlu menunggu laporan untuk menindak dugaan pelanggaran itu. Bawaslu diharapkan bergerak cepat karena berbagai bukti dipandang sudah jelas terpampang.
Ditambahkan Sekjen KIPP Kaka Suminta, dirinya merasa kecewa dengan diamnya Bawaslu saat ini. Padahal, seharusnya penjelasan dari Bawaslu mengenai apakah hal itu masuk pelanggaran atau tidak sudah diberikan.
"Nah kita masih belum tahu ini sebenarnya kegiatan apa, apakah ini masuk dalam sosialisasi? Karena dalam PKPU hanya ada kegiatan sosialisasi dan kampanye, sedangkan kampanye belum, tapi apakah ini akan menimbulkan ketidakadilan pemilu? Saya pikir ya," ujar Kaka.
Dia memandang, ini sudah harus menjadi catatan tegas bagi Bawaslu dan masyarakat agar tidak terulang lagi. Sebab, ini menurutnya bukan bentuk sosialisasi tapi deklarasi.
"Bawaslu harus turun tangan dan tegas apakah ini sosialisasi atau bentuk pelanggaran Undang-Undang Pemilu Nomor 7," tutur Kaka.
Sebelumnya, Koordinator Desa Bersatu, Muhammad Asri Anas, menampik acara silaturahmi desa bersatu yang diselenggarakan pada Minggu (19/11/2023) merupakan deklarasi dukungan secara terbuka kepada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Anas menerangkan, acara ini selalu terselenggara setiap tahunnya. Meskipun menghadirkan Gibran di acara ini, namun undangan kepada calon wakil presiden (cawapres) nomor 02 tersebut karena memandang sebagai sosok muda inspiratif.
“Silatnas adalah momentum tahunan. 2022 waktu isu 3 periode juga sama. Yang kami butuhkan siapa yang mendengar Desa Bersatu,” kata Anas di kawasan GBK, Jakarta, Minggu (19/11/2023).
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Reja Hidayat