tirto.id - Tokopedia mengaku bakal meneruskan penyelenggaraan program Flash Sale yang sudah menjadi agenda promosi rutin mereka. Pelaksanaan Flash Sale pada 15-17 Agustus 2018 lalu sempat diwarnai dugaan fraud yang dilakukan sejumlah karyawan Tokopedia.
Banyak konsumen yang mengeluh kesulitan dalam memperoleh barang yang diinginkan oleh karena peristiwa tersebut. Tokopedia pun telah mengambil sikap dengan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) per 24 Agustus 2018 bagi para karyawannya yang terbukti melanggar aturan.
“Kejadian ini tentu tidak akan menghalangi Tokopedia untuk menyelenggarakan kampanye promosi. Selain untuk mengapresiasi kepercayaan konsumen, kampanye promosi juga bisa menjadi cara meningkatkan engagement,” kata COO Tokopedia, Melissa Siska Juminto kepada Tirto pada Kamis (30/8/2018).
Flash Sale sendiri menerapkan sistem berebut diskon bagi para pelanggannya, selama persediaan barang masih ada.
Apabila ternyata ada konsumen yang kecewa dan bahkan curiga dengan transparansi promosi, Melissa mengungkapkan Tokopedia akan terus melakukan edukasi publik supaya masyarakat punya pemahaman yang tepat mengenai promosi. Melissa pun menjamin perusahaan bakal terus mengikuti prosedur guna mencegah fraud.
Pemecatan sejumlah karyawan yang terbukti melanggar dilakukan usai adanya audit internal. Setelah terbukti ada karyawan mereka yang nakal, Melissa menyebutkan seluruh prosedur PHK dilakukan sesuai dengan hukum yang berlaku terkait dengan ketenagakerjaan.
“Keputusan ini didasari audit dan evaluasi perusahaan secara obyektif berdasarkan data dan bukti. Tidak ada toleransi sama sekali terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran yang berhubungan dengan kegagalan integritas,” ungkap Melissa.
Kendati demikian, Melissa mengklaim pelanggaran hanya dilakukan terhadap 49 produk yang dijual. Ia mengatakan bahwa dari segi jumlah, banyaknya produk itu tidak sebandingkan dengan puluhan juta produk yang ditawarkan Tokopedia selama periode promosi.
“Prosedur pencegahan fraud merupakan praktik bisnis yang berlangsung secara berkelanjutan demi kepentingan konsumen kami, terlepas dari ada atau tidaknya kampanye promosi yang sedang berjalan. Itulah mengapa pelanggaran ini dapat dideteksi dengan begitu cepat dan angkanya bisa diminimalisir secara maksimal,” kata Melissa.
Adapun Melissa menyadari aksi fraud di internal perusahaan merupakan tantangan yang tak bisa dihindarkan. Seperti halnya diterapkan di perusahaan-perusahaan lain, Melissa menyebutkan Tokopedia pun memiliki kebijakannya sendiri dalam merespons fraud di internal perusahaan.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yantina Debora