tirto.id - Tokopedia mengakui sejumlah karyawannya yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) terkait dengan pelanggaran transaksi. Pelanggaran tersebut dinilai Tokopedia sebagai bentuk kegagalan beberapa karyawannya dalam menjalankan nilai-nilai perusahaan.
“Kami sangat menyesal ketika mendapati ada beberapa karyawan yang melakukan pelanggaran transaksi [terhadap] 49 produk dari kampanye promosi yang kami lakukan akhir-akhir ini,” kata Head of Corporate Communications Tokopedia, Priscilla Anais, melalui keterangan resminya pada Senin (27/8/2018).
Para karyawan tersebut ketahuan melakukan fraud setelah Tokopedia mengadakan audit internal. Tak lama setelah menemukan fakta terkait pelanggaran tersebut, Priscilla mengatakan bahwa seluruh karyawan yang terlibat diberhentikan per 24 Agustus 2018.
Pemberhentian tersebut diklaim sebagai bentuk kebijakan perusahaan yang tidak memberikan toleransi bagi karyawannya yang gagal menjaga integritas. Kendati demikian, Priscilla tidak menyebutkan secara pasti jumlah karyawan yang dikeluarkan karena terbukti melakukan fraud.
“Kebijakan Tokopedia yang tidak mentolerir pelanggaran atau tindakan yang menunjukkan kegagalan integritas tidak berlaku spesifik hanya pada insiden tertentu, namun secara menyeluruh lewat proses audit internal secara rutin,” jelas Priscilla.
Lebih lanjut, Priscilla menekankan bahwa audit secara internal tersebut dilakukan berdasarkan data yang obyektif. Priscilla pun menegaskan bahwa Tokopedia bakal terus menjadikan kepercayaan sebagai pedoman dasar dalam menjalankan bisnisnya.
“Sejak berdiri, Tokopedia percaya bahwa membangun bisnis adalah tentang membangun kepercayaan,” ujar Priscilla.
Sampai dengan saat ini, Tokopedia mengklaim telah menjadi marketplace yang menaungi lebih dari empat juta penjual. Jumlah pengunjung setiap bulannya pun ditaksir mencapai 78 juta, sementara mitranya sendiri mencapai ribuan. Di internal Tokopedia, jumlah karyawannya tercatat mencapai 2.650 orang.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri
