Menuju konten utama

TNI: Indonesia Sanggup Jadi Pusat Olahraga Militer Asia

Penasihat Komite Olahraga Militer Indonesia, Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Endang Sodik mengatakan bahwa TNI berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat pendidikan olahraga militer khususnya di kawasan Asia.

TNI: Indonesia Sanggup Jadi Pusat Olahraga Militer Asia
Sejumlah perwira muda melakukan sumpah prajurit. foto antara/anis efizudin/ama/16

tirto.id - Penasihat Komite Olahraga Militer Indonesia, Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Endang Sodik mengatakan bahwa TNI berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat pendidikan olahraga militer khususnya di kawasan Asia.

"Kami ingin, bila disetujui pimpinan untuk menjadikan Indonesia atau TNI dengan kapasitasnya menjadi 'CSIM Asia Military Education and Research Development'," kata Sodik di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Senin (11/4/2016).

Sodik menuturkan, saat ini hanya kawasan Asia dan Asia-Pasifik yang belum memiliki pusat pengembangan olahraga militer.

Menurut dia, salah satu alasan Indonesia dapat dijadikan sebagai pusat pengembangan tersebut karena saat ini TNI memiliki Pusat Pelatihan Pengembangan Olahraga Militer Indonesia (P3OMI).

Sodik mengatakan, dalam forum tahun ini, Indonesia akan berupaya menarik negara Asia lainnya untuk bergabung ke Conseil Internationale Du Sport Militaire (CISM), mengingat dari 45 negara di kawasan itu baru sekitar 55 persen yang menjadi anggota.

"Misinya adalah bagaimana Indonesia menjadi sentral untuk menarik negara lain di Asia menjadi anggota bahkan di kawasan Asia Pasifik," ucapnya.

Sementara itu, Presiden CISM Asia, Brigadir Jenderal Baran Cheshmeh Mehr Ali menyambut baik keinginan Indonesia tersebut. "Tentu saja dalam pertemuan ini kami akan bahas hal itu dan kami nanti akan putuskan keinginan itu," ujarnya.

CSIM merupakan salah satu organisasi militer dunia bidang sosial dan olahraga yang bermarkas di Brussel, Belgia yang keanggotaannya dibagi berdasarkan regional dunia yakni Amerika, Eropa, Afrika dan Asia.

Dalam pertemuan itu, sebanyak 51 perwira tinggi militer dari 21 negara di Asia hadir di antaranya Indonesia, Korea Utara, Korea Selatan, Kuwait, Palestina, Vietnam, Iran dan Suriah. (ANT)

Baca juga artikel terkait TNI atau tulisan lainnya

Reporter: Alexander Haryanto