tirto.id - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai ada upaya sistemik untuk memunculkan ketidakpercayaan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU). Moeldoko menekankan agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan hal tersebut. Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai omongan Moeldoko sangat wajar karena ada upaya delegitimasi KPU.
Hasto menyampaikan bahwa pernyataan Moeldoko sangat fundamental karena ada salah satu peserta pemilu yang mencoba secara sistematis mendelegitimasi penyelenggaraan pemilu. Menurut Hasto, jika didiamkan, maka upaya ini bisa merusak sistem demokrasi Indonesia.
“Jangan sekadar membuat pernyataan yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Karena sangat berbahaya membuat pernyataan seperti itu,” ucap Hasto di Menteng, Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Padahal, menurut Hasto, pengawasan terhadap KPU sudah sangat ketat, tetapi masih ada pihak-pihak yang mencoba mendelegitimasi KPU. Salah satu penguatan itu terlihat dari adanya Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu yang bisa menilai kenetralan sikap anggota KPU itu sendiri.
“Dengan demikian, berbicara kerangka sistem kita semua sangat lengkap dan memang ini semua disepakati di DPR RI semua partai terlibat di dalamnya,” kata Hasto lagi.
Salah satu usaha untuk mendelegitimasi KPU, menurut Hasto, adalah dengan menyebar isu bahwa seakan-akan TKN meminta ada bocoran soal yang diberikan sebelum debat dimulai. Padahal, menurut TKN, bocoran soal tersebut diminta oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi.
“Padahal debat itu adalah kontestasi gagasan supaya rakyat bisa memahami seluruh rekam jejak, program, visi-misi, agenda prioritas paslon sekali lagi untuk bangsa dan negara,” kata Hasto.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri