tirto.id - Partai Bulan Bintang (PBB) akhirnya merapatkan barisan untuk mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Dukungan ini diputuskan pada Minggu (27/1/2019) lalu, melalui rapat koordinasi nasional internal PBB.
Namun, pilihan ini bertolak belakang dari rekomendasi Majelis Syuro PBB yang meminta DPP PBB untuk mendukung Prabowo-Sandiaga, pada 17 Januari 2019 silam.
Kehadiran PBB yang diketuai Yusril Ihza Mahendra dalam barisan Koalisi Indonesia Kerja (KIK), kata Wakil Direktur Saksi Tim Kampanye Nasional (TKN) Achmad Baidowi dipastikan akan menguatkan dukungan ke Jokowi-Ma'ruf.
Bahkan, kata Baidowi, masuknya PBB semakin menambah jumlah partai politik berideologi Islam dalam kubu Jokowi-Ma'ruf. Sebelum PBB, dua parpol Islam yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah lebih dulu bergabung dan mengusung Jokowi-Ma'ruf.
"Ini membuktikan bahwa tudingan bahwa Jokowi anti-Islam itu hanya omongan belaka, karena faktanya parpol islam, aktivis Islam banyak yang bergabung di koalisi ini," ujar Baidowi kepada Tirto, Senin (28/1/2019).
PPP dan PKB diketahui merupakan dua partai Islam yang berlatarbelakang organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU). Sementara PBB merupakan partai Islam yang merupakan pewaris organisasi Islam, Masyumi.
Polarisasi antara Masyumi dan NU di zaman dulu diyakini Baidowi sudah tidak berpengaruh dalam politik saat ini. Baidowi yang juga Wasekjen PPP itu menilai polarisasi politik di Indonesia sudah berubah seiring berjalannya sejarah kepartaian di Indonesia.
Khusus di TKN Jokowi-Ma'ruf, Baidowi meyakini tak ada lagi polarisasi antar ideologi tersebut, terutama antara NU dan Masyumi. Bahkan PKB dan PPP yang di awal era reformasi sempat terjadi ketegangan karena masalah tersebut, kini sudah menyatu dan solid mendukung Jokowi-Maruf.
Baidowi mengklaim tak akan ada gesekan-gesekan dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf hanya karena masalah seperti ini. Dengan bergabungnya PBB, kata Baidowi malah semakin menambah warna Koalisi Indonesia Kerja, baik dari partai politik maupun ideologi dari partai politik tersebut.
"Ya kita saling mewarnai lah, adanya partai-partai Islam di koalisi kami memastikan bahwa di Pak Jokowi itu tak ada masalah di keumatan umat Islam. Kalau ada yang coba memecah belah keumatan Islam ini, akan mental dengan sendirinya," jelas Baidowi.
Sementara itu, Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni bersyukur atas bergabungnya PBB. Menurut Raja Juli, bergabungnya PBB menunjukkan Jokowi sudah berhasil mempersatukan berbagai macam ideologi-ideologi yang dimiliki setiap partai politik, baik itu partai nasionalis dan partai Islam.
"Jadi Pak Jokowi menjadi titik temu, dimana partai-partai bertemu sekaligus perbedaan-perbedaan partai bisa dirayakan secara bersama," ucap Raja Juli saat dihubungi, Senin (28/1/2019).
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto