tirto.id -
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengaku tidak merasa diuntungkan oleh hal itu.
Juru Bicara TKN, Arya Sinulingga mengatakan bahwa peretasan akun jelang hari coblosan tanggal 17 April 2019 tentu berbahaya meski peretasannya berlangsung singkat. Kekhawatirannya, akun itu dipakai untuk melontarkan pernyataan yang tak sesuai fakta.
"Pasti [berpengaruh]. Kita sih setuju diproses hukum saja," kata Arya kepada Tirto, Jumat (12/4/2019).
Penegak hukum dan penanggung jawab dari media sosial itu harus menindak cepat apabila ada laporan yang masuk terkait peretasan akun. Dia percaya kepolisian akan menindak dengan tegas jika memang ada pelanggaran.
"Ya kalau properti kita dicuri orang ya adukan saja. Kita berhak mengadukan. Kita berharap ini tidak terjadi. Tapi saya rasa orang tahu juga ketika tiba-tiba aneh omongannya," jelas Arya lagi.
Beberapa waktu lalu akun Twitter milik Ferdinand di @Ferdinand_Haean, menampilkan sejumlah foto diduga Ferdinand Hutahaean bersama seorang wanita. Menurut Ferdinand akun itu telah dibajak.
Ferdinand yang merupakan kader Partai Demokrat lantas segera melapor ke kepolisian. Ferdinand dikenal pengguna aktif Twitter dan kerap mengkritik Capres nomor urut 01 Joko Widodo melalui media sosialnya tersebut.
Akibat peretasan itu, Ferdinand menjadi perbincangan di media sosial dan tidak bisa mencuitkan klarifikasinya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Nur Hidayah Perwitasari