tirto.id - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Verry Surya Hendrawan meyakini pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias BTP tidak akan berpindah haluan meski ada video Ma'ruf Amin yang beredar di media sosial.
Dalam video itu, Ma'ruf mengatakan untuk menghabisi Ahok atau BTP yang dianggap "sumber konflik."
Verry mengaku kecewa karena meski ada komitmen kampanye damai, tetapi masih ada pihak yang melakukan kampanye negatif menyerang kasus di masa lalu.
"Tidak mengedepankan kelebihan paslon, tapi malah mengungkap kekurangan lawan," kata Verry kepada Tirto, Kamis (4/4/2019).
Namun, pendukung Jokowi-Ma'ruf Amin banyak yang "bergesekan" dengan pendukung BTP, Verry yakin elektabilitas paslon 01 tidak akan berkurang. Hal ini karena BTP sendiri ada di PDIP yang menjadi pendukung utama Jokowi-Ma'ruf.
"Harus dilihat, [video itu] kapan, di mana dan tujuannya apa dan teks besarnya seperti apa. Ini semata-mata kampanye negatif untuk menggerus pilihan konstituen paslon 01, tapi kami yakin itu tidak berpengaruh kepada pilihan politik teman-teman Ahokers atau pendukung Pak Ahok," tegasnya.
Namun, jika hal ini dianggap bisa mempengaruhi perolehan suara, Verry menegaskan pihaknya bisa melakukan diskusi bersama Sekretaris Jenderal partai koalisi untuk mencari solusinya.
Dalam video yang beredar, Ma'ruf tampak berbicara dengan sejumlah orang. Saat itu, Ma'ruf berbicara di depan beberapa orang termasuk Yusuf Mansur.
"Menurut saya, Ahok itu sumber konflik. Bangsa ini akan konflik, tidak akan berhenti kalau Ahok tidak.... Maka itu.. Maka itu Ahok harus kita habisi... Itu sudah pakainya fikih siyasah namanya," kata Ma'ruf.
Ma'ruf sudah mengakui bahwa ucapan itu memang dia lontarkan. Namun, saat itu dia memang diminta untuk mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri