Menuju konten utama

TKN Jokowi Minta Pertemuan UAS dan Kiai Maimun Tak Dinilai Politis

TKN Jokowi-Ma'ruf meminta semua pihak tidak menilai pertemuan antara UAS dengan KH Maimun Zubair memuat unsur politis. 

TKN Jokowi Minta Pertemuan UAS dan Kiai Maimun Tak Dinilai Politis
(ilustrasi) Dai Ustaz Abdul Somad (UAS) memberikan tausiyah pada acara Tabligh Akbar di Serpong, Tangerang, Selatan, Banten, Rabu (11/7/2018). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal.

tirto.id - Direktur Hukum dan Avokasi Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Ade Irfan Pulungan mengomentari spekulasi yang mengaitkan pertemuan Ustaz Abdul Somad (UAS) dengan KH Maimun Zubair (Mbah Moen) dengan dukungan di Pilpres 2019.

Irfan meminta semua pihak tidak menilai pertemuan UAS dengan Mbah Moen bermuatan politis. Dia menilai kedatangan UAS ke Semarang untuk menemui Mbah Moen merupakan silaturahmi antara ulama muda dengan yang lebih senior.

"Ya, itu melakukan silaturahmi hal yang biasa lah, sebagai ulama muda mengunjungi ulama yang senior," ujar Irfan kepada Tirto pada Minggu (10/2/2019).

Politikus PPP tersebut menambahkan kunjungan UAS ke Mbah Moen juga bentuk silaturahmi yang baik sebagai sesama muslim untuk menjalin hubungan yang harmonis antar-ulama.

Dia mengakui kunjungan UAS kemungkinan merupakan bentuk kepeduliannya pada Mbah Moen usai muncul puisi Fadli Zon berjudul “Doa Yang Ditukar” yang dinilai banyak pihak menyudutkan ulama karismatik asal Rembang, Jawa Tengah tersebut.

Meskipun demikian, Irfan menegaskan, yang paling tahu soal maksud pertemuan tersebut adalah UAS. Oleh karena itu, menurut dia, mereka yang menganggap pertemuan itu bernuansa politis seharusnya meminta konfirmasi kepada UAS.

"Dia melakukan silaturahmi ke beberapa tokoh ulama. Tidak cuma Mbah Moen. Kalau lebih jelasnya mending ditanyakan ke Ustaz Abdul Somad, apa sih makna yang dia lakukan," ujar Irfan.

Dia juga menyayangkan pertemuan antara UAS dan Mbah Moen dinilai oleh sejumlah kalangan berkaitan dengan dukungan dai asal Riau itu di Pilpres 2019. Irfan berpendapat penilaian seperti itu gegabah.

"Saya berpikir tugas dan kewajiban ulama nanti ini mereka memberikan kedamaian kepada seluruh masyarakat agar pemilu bisa berjalan lancar," ujar dia.

UAS bertemu Mbah Moen di rumah dinas Wakil Gubernur Jawa Tengah, Semarang, pada Sabtu siang (9/2/2019). Sebelum bertemu Mbah Moen di rumah dinas Wagub Jateng di Semarang, UAS terlebih dahulu berkunjung ke kediaman Rais Aam Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (Jatman), Habib Luthfi bin Yahya di Jawa Tengah.

Pada Sabtu kemarin, UAS juga berkunjung ke Jombang, Jawa Timur untuk bertemu dengan ulama karismatik NU lainnya, yakni pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid (Gus Solah).

Dalam unggahan di akun instagram resminya, UAS menerangkan semula berniat menemui Mbah Moen di Pesantren Al-Anwar, Sarang, Rembang. Namun, keduanya lalu bertemu di Semarang karena Mbah Moen akan bepergian ke Jakarta.

"Nasihat tentang cara membaca hikmah di balik taqdir, ketetapan Allah itu indah, memohon doa dan barokah," tulis UAS di keterangan pada unggahan foto saat dia dirangkul Mbah Moen. "Belajar ilmu tawadhu' dari beliau, 'Saya ini bukan Kiyai, saya ini awam', Masya Allah," tulis UAS lagi.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Addi M Idhom