tirto.id - Semakin dekat dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, tensi politik semakin meningkat. Pernyataan kontroversial rawan dimanfaatkan menjadi celah untuk menyerang calon kepala daerah lain.
Hal ini yang menimpa Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Suswono. Baru-baru ini, ia membuat pernyataan soal janda kaya yang menikahi laki-laki pengangguran, pada 26 Oktober 2024. Tak lama berselang, ia meminta maaf atas candaannya tersebut, yang ia anggap tidak pantas.
Pernyataan tersebut menimbulkan berbagai tanggapan dari masyarakat, termasuk di media sosial. Terdapat banyak pihak yang menggoreng narasi ini. Tim riset Tirto menemukan sebuah video yang beredar di TikTok memperlihatkan ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) dikaitkan dengan kata-kata Suswono.
“SUSWONO CAWAGUB RIDWAN KAMIL MENISTAKAN NABI, Ustaz ABDUL SOMAD BERI TANGGAPAN KERAS,” begitu narasi yang ditulis dalam video unggahan akun @pediahub, pada 12 November 2024 (arsip).
Video tersebut juga menampilkan tangkapan layar dari berita yang diunggah Suara.com dengan judul “Usul Janda Kaya Nikahi Pemuda Pengangguran, Pakar Sebut Suswono Keliru Sikapi Kisah Khadijah: Rasul Bukan Orang Miskin!”.
Video yang berdurasi 22 detik itu menampilkan ceramah Ustaz Abdul Somad yang menggebu-gebu. “Yang tak punya kekuasaan fa billisān –dengan lidah. Jangan hina nabi, jangan hina zuriat nabi. Dengan suara tak juga sanggup, takut dengan mulut, dengan hati. Diam sajalah. Kalau kau tak sanggup membela, diam. Boikot,” begitu kata UAS dalam video tersebut.
Sementara keterangan penyerta video memperkuat narasi yang menghubungkan dua kejadian ini. Seolah pernyataan UAS, terkait dengan pernyataan Suswono. “BOIKOT PASLON PENISTA NABI,” begitu tulis pesan penyerta video.
Hingga Rabu (20/11/2024), video tersebut telah mengumpulkan 1.476 penonton dan mengumpulkan setidaknya 55 tanda suka. Video tersebut juga disebar ulang oleh sejumlah akun. Tirto menemukan unggahan serupa dari akun @sudut_kacamata (arsip) dan @bumble_bee_03 (arsip). Selain platform TikTok, kami juga menemukan konten yang sama di platform Facebook yang diunggah oleh akun “Palti Hutabarat” (arsip).
Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar Ustaz Abdul Somad menanggapi keras pernyataan kontroversial Suswono?
Penelusuran Fakta
Sebagai konteks, Suswono, seperti yang disebut dalam informasi dalam video adalah Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta 2024, yang berpasangan dengan Ridwan Kamil sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta. Pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mendapatkan nomor urut 1, dan akan bersaing dengan pasangan Dharma Pongrekun-Kun Wardana dengan nomor urut 2, serta pasangan Pramono-Rano Karno dengan nomor urut 3.
Terkait unggahan yang tersebar di media sosial, tim riset Tirto mencoba mencari video asli dari ceramah Ustaz Abdul Somad tersebut. Dari video yang beredar terlihat tulisan di belakang UAS, "Ahlaq Ros-" yang terpotong. Kami mencoba mencari video lengkap ceramah tersebut di YouTube dengan kata kunci ‘ceramah ustad abdul somad meneladani ahlaq Rosulullah’. Hasilnya kami menemukan video asli berikut yang menunjukkan ceramah UAS dengan latar yang serupa dengan unggahan di TikTok.
Tirto mendapatkan sejumlah petunjuk tambahan dari video tersebut. Ceramah tersebut disampaikan pada acara yang bertajuk "Sholat Subuh Berjamaah di Masjid Jami Al-Mukarromah bersama Prof. DR. Ustaz Abdul Somad, LC. MA.". Acara tersebut diselenggarakan di Masjid Al Mukaromah Koja, Jakarta Utara.
Penelusuran lebih lanjut dengan petunjuk tambahan, mengarahkan kami ke video berikut. Diketahui ceramah UAS di lokasi tersebut terjadi pada 15 November 2020.
Temuan kami pada video asli menunjukkan bahwa potongan yang beredar di TikTok, berasal dari ceramah pada menit ke 58:56 sampai 59:20 di video asli pada tahun 2020. Kalimat UAS diakhiri oleh kata, “boikot.” Namun di video asli-nya sebenarnya konteks ceramah UAS ini tidak terkait Suswono ataupun tentang Pilkada.
“Jangan lagi pakai mobil Prancis. Jangan lagi pakai detergen Prancis. Jangan lagi pakai teh susu kopi Prancis. Pakai saja kopi tahi musang, produk Indonesia,” lanjut ceramah Ustaz Abdul Somad, yang diiringi tawa peserta ceramah.
Dalam kesempatan itu, UAS menanggapi pertanyaan dari peserta ceramah yang menanyakan cara menyikapi para penghina rasul.
Sebagai konteks, boikot produk Prancis pada tahun 2020 terkait dengan pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dianggap menghina Islam dan Nabi Muhammad. Pernyataan Macron tersebut terkait dengan diterbitkannya kartun atau karikatur Nabi Muhammad oleh Majalah Charlie Hebdo pada September 2020 yang kemudian memicu beberapa aksi kekerasan di Perancis.
Tidak hanya pernyataan UAS salah konteks, melihat tahun pernyataan UAS dengan kelakar Suswono juga tidak tepat. ceramah UAS terjadi pada tahun 2020, sementara komentar Suswono baru terjadi pada tahun 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran, unggahan video yang menunjukkan narasi Ustaz Abdul Somad mengajak masyarakat untuk boikot Suswono bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Pernyataan, Ustaz Abdul Somad adalah terkait boikot produk-produk buatan Prancis pada tahun 2020. Sementara komentar kontroversi Suswono terjadi pada tahun 2024, saat dia maju menjadi Calon Wakil Gubernur Jakarta.
==
Rataliya Puspita Varera berkontribusi terhadap penulisan artikel periksa fakta ini.
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Alfons Yoshio Hartanto & Farida Susanty