Menuju konten utama

TKN Buka War Room, PAN: BPN Juga Harus Lakukan Hal yang Sama

Bara Hasibuan merespons ucapan Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto yang mengundang pihak BPN melihat isi dari war room TKN

TKN Buka War Room, PAN: BPN Juga Harus Lakukan Hal yang Sama
Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Capres - Cawapres nomor urut 01 Jokowi - KH Ma'ruf Amin, Moeldoko (kedua kanan) dan Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto (kanan) menyaksikan aktivitas pekerja di "War Room Real Count" TKN di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (21/4/2019). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Bara Hasibuan merespons ucapan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto yang mengundang pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) melihat isi dari war room TKN dan juga sebaliknya.

Bara menilai, hal tersebut merupakan hal yang bagus karena harus ada transparansi ke publik dan media luas.

"Kalau ada klaim, itu harusnya klaim berdasarkan data. Kalau berdasarkan prediksi atau ramalan, harus berdasarkan data yang valid ya, dan itu memang harus dibuka ya," kata Bara saat ditemui di DPR RI, Jakarta, Kamis (25/4/2019).

Karena itu, dirinya mendukung penuh langkah TKN yang ingin membuka war room-nya ke pihak lawan.

"Dan kalau memang itu saya dukung kalau pihak TKN siap untuk membuka war room mereka, begitu kan pusat data mereka, markas data mereka. Pihak BPN juga harus lakukan hal yang sama," lanjutnya.

Namun, hal penting lainnya adalah masing-masing pihak harus menahan diri dalam penghitungan suara.

"Presiden Jokowi saya berikan apresiasi tidak melakukan selebrasi secara berlebihan, ya kan walaupun secara quick count itu dia menang, tapi tidak sikapnya tuh tidak berlebihan untuk menunjukan kemenangan itu sikap terpuji begitu ya," katanya.

Sekretaris TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin Hasto Kristiyanto menyatakan, pihaknya mengundang BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk memantau war room mereka.

Namun, Hasto mengatakan, setelah mengundang BPN, TKN juga ingin melihat war room milik BPN dan disaksikan bersama media.

"Baik pusat rekapitulasi JAMIN yang dilakukan TKN Jokowi-KH Ma'ruf Amin maupun Badan Saksi Pemilu Nasional PDI-P mengundang perwakilan BPN untuk melihat sistem rekapitulasi kami berdasarkan dokumen otentik C1," kata Hasto melalui keterangan tertulis.

"Kami undang lima personel, dua dari BPN, dan tiga dari pengamat politik, disaksikan oleh media dan perwakilan mahasiswa, melihat pusat hitung suara kami. Setelah itu giliran kami ke pusat hitung BPN. Biar rakyat tahu, mana yang klaim dengan bukti dan mana yang memprovokasi," lanjutnya.

Ia menyatakan, tantangan tersebut merupakan respons TKN atas masifnya klaim BPN ihwal kemenangan Prabowo-Sandi berdasarkan hasil penghitungan mereka.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Politik
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno