Menuju konten utama

Tjandra Dorong Kemenkes Rilis Hasil Tim Kasus Ginjal Akut Anak

Mantan pejabat WHO Asia Tenggara Tjandra Yoga meminta Kemenkes segera menyelesaikan hasil analisis ilmiah tim kasus ginjal akut anak.

Tjandra Dorong Kemenkes Rilis Hasil Tim Kasus Ginjal Akut Anak
Ilustrasi Ginjal. foto/IStockphoto.

tirto.id - Mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara Tjandra Yoga Aditama mendorong pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar dapat segera menyelesaikan hasil investigasi atau analisis ilmiah soal apa penyebab melonjaknya kasus gangguan ginjal akut misterius di Indonesia pada anak.

“Untuk pemerintah, segera menyelesaikan analisis ilmiah agar ada penjelasan awal tentang apa yang sebenarnya terjadi,” ujar dia kepada Tirto, Kamis (13/10/2022) siang.

Mantan Direktur Jenderal (Dirjen) Pengendalian Penyakit (P2P) dan Mantan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes itu juga mengatakan bahwa pemerintah perlu menganalisis secara lengkap apa yang sebenarnya terjadi.

Pemerintah juga perlu melihat aspek klinisnya secara lengkap serta aspek pencatatan kasus serupa di rumah sakit (RS) dari waktu ke waktu, dengan kasus yang telah dilaporkan RS tertentu dan sudah memiliki datanya.

Lanjut Tjandra, pemerintah perlu melakukan analisa lebih dalam lagi yang meliputi kunjungan rumah pasien untuk melihat kemungkinan faktor penyebab dan atau mencari kasus-kasus lain di rumah atau sekitar rumah pasien. Selain itu, dapat dilakukan analisis lingkungan dan analisa vektor penular penyakit jika ada.

“Biasanya dalam hitungan hari akan didapat setidaknya kesimpulan awal tentang apa yang sebenarnya terjadi dan seberapa besar dampak kesehatan masyarakatnya,” tutur Direktur Pasca Sarjana Universitas Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (YARSI) tersebut.

Lebih lanjut dia, sesudah ada kesimpulan awal, maka pemerintah harus meneruskan hingga mendapatkan kesimpulan lanjut untuk menuju kesimpulan akhir. Antara lain dengan pemeriksaan laboratorium dan genomik mendalam.

Tjandra pun menyebut bahwa pemerintah bisa mencari data dari RS lain di Indonesia baik secara langsung ke RS maupun dengan melihat kompilasi data RS yang ada di Kemenkes. Data yang perlu dicari adalah kecenderungan pola penyakit atau gejala sesuai yang dilaporkan pada kasus-kasus gangguan ginjal akut misterius yang sekarang dilaporkan.

“Sambil semua berproses, maka tentu semua kasus perlu mendapat penanganan maksimal, bila perlu dibentuk tim ahli khusus yang menganalisa secara mendalam dan melalukan penanganan klinis sesuai dengan bukti ilmiah mutakhir. Dalam hal ini organisasi profesi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) tentu memegang peran utama,” kata dia.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) tersebut juga mengatakan bahwa bila penjelasan awal sudah didapatkan, maka bisa dicek apakah memang perlu atau tidak dilaporkan ke WHO, sebagaimana algoritma yang tercantum dalam International Health Regulation (IHR) yang tentunya akan dilaksanakan oleh Kemenkes jika diperlukan.

“Kalau memang dianggap diperlukan, maka keadaan ini dapat saja dipertimbangan masuk dalam DONs (Disease Outbreak News) WHO untuk kewaspadaan negara-negara lain di dunia,” ujar Tjandra.

Sementara itu, Tjandra mengatakan belum mengetahui apakah kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Indonesia ini berkaitan dengan meninggalnya 69 anak di Gambia karena kasus gagal ginjal, akibat mengonsumsi obat batuk produksi India yang mengandung etilen glikol. Dia menyebut masih menunggu hasil investigasi Kemenkes.

“Kita belum tahu, tunggu saja dulu hasil penelaahannya. Untuk hal seperti ini baiknya tidak dengan dugaan, tapi data analisa ilmiah yang jelas,” tutur Tjandra.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengklaim bahwa tim kedokteran Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sudah turun untuk menganalisis kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak. “Sedang diteliti dokter-dokter RSCM,” kata dia saat ditemui usai sidang kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (11/10/2022).

Budi mengaku, dirinya sudah mendengar bahwa ada kesimpulan penelitian soal kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak. Pemerintah akan mengumumkan pada pekan ini.

“Nanti sebentar lagi [disampaikan ke publik]. Harusnya minggu ini kita bisa rilis,” ujar dia.

Baca juga artikel terkait KASUS GINJAL AKUT MISTERIUS atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Maya Saputri