tirto.id - Hari Raya Idul Adha umat Islam melaksanakan ibadah kurban atau mengorbankan hewan seperti kambing dan sapi untuk disembelih. Daging hewan yang disembelih nantinya akan dibagikan secara merata kepada masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu.
Oleh karena itu, di momen ini banyak orang yang berkesempatan mengonsumsi daging kambing atau sapi. Baik daging kambing maupun sapi merupakan produk hewani yang sehat dan bergizi.
Melansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kandungan gizi per 100 gram daging kambing dan sapi mengandung 0,0 gram karbohidrat, 18 gram lemak, 24,9 gram protein, dan 268,9 kalori.
Setiap kandungan daging sapi dan kambing memiliki fungsi dan manfaatnya masing-masing. Protein dalam daging berguna untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh serta membentuk otot, tulang, kulit dan sel darah sebagai sumber tenaga.
Lemak dalam daging juga memiliki fungsi membantu penyerapan vitamin A,D,E, K dan sumber energi bagi tubuh dan menunjang fungsi otak.
Akan tetapi mengonsumsi daging dalam jumlah yang banyak juga bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa penyakit yang dapat timbul karena mengonsumsi daging secara berlebihan diantaranya darah tinggi, kolestrol tinggi, dan asam urat.
Maka penting untuk mengontrol porsi makan daging, khususnya selama momen pesta daging di perayaan Idul Adha.
Tips Sehat Mengonsumsi Daging Kurban Kambing dan Sapi
Ahli Nutrisi dr. Tan Son Yet mengungkapkan bahwa di dalam daging sapi dan kambing terkandung lemak jenuh yang tidak baik jika dikonsumsi secara berlebih. Selain karena kandungan kalorinya tergolong tinggi, lemak juga sangat sulit untuk dicerna oleh tubuh.
Terdapat efek jangka pendek dan efek jangka panjang jika tubuh kelebihan mengonsumsi daging. Efek jangka pendek umumnya muncul sebagai keluhan sakit kepala dan mual. Sedangkan efek jangka panjangnya berupa penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kolesterol.
Kabar baiknya, terdapat beberapa tips dalam mengonsumsi daging sapi dan kambing di Hari Raya Kurban, merujuk dari laman UGM :
- Pilih bagian daging yang memiliki sedikit kandungan lemak dan meminimalkan mengolah bagian jerohan maupun gajih.
- Pastikan memasak daging hingga benar-benar matang atau diolah secara beragam.
- Teknik pengolahan daging yang disarankan, yakni dengan direbus atau dikukus. Minimalkan mengolah dengan cara digoreng karena akan menambah kadar lemak.
- Kombinasikan mengolah dan mengonsumsi daging dengan sayuran dan buah-buahan.
- Minimalkan memasak daging dengan cara dibakar karena akan berisiko menambah zat karsinogenik yang mampu memicu kanker.
- Konsumsi sumber protein hewani lainnya secara beraneka ragam, tidak hanya bersumber dari daging kambing atau sapi saja, tetapi dapat bersumber dari ikan, ayam, dan telur.
Tips Menyimpan atau Mengolah Daging
Selain harus mengontrol dan menjaga porsi dalam mengonsumsi daging untuk kesehatan tubuh. Kita juga perlu memperhatikan bagaimana cara menyimpan dan mengolah daging untuk menjaga supaya daging tetap berkualitas.
Seperti yang dikutip dari UGM, pakar produksi ternak, Panjono, Ph.D. menjabarkan tata cara mengolah dan menyimpan daging kurban dengan baik dan benar.
Menurut Panjono, dalam mengolah daging diperlukan beberapa tips. Pertama, daging harus dimasak dengan matang, guna membunuh bibit penyakit yang kemungkinan terdapat dalam daging.
Kedua, jika daging tersebut dipanggang, seperti dibuat menjadi sate dan lain sebagainya, Panjono berpesan untuk membuang bagian-bagian yang gosong atau kerak dari tempat pemanggangan.
Jika dalam proses pengolahan daging kurban masih tersisa dan terpaksa harus disimpan, maka terdapat beberapa cara perlu diperhatikan untuk menyimpan daging, sebagai berikut :
1. Jangan mencuci daging segar
Daging yang hendak disimpan sebaiknya tidak dicuci karena akan memberi peluang bakteri atau kuman penyebab penyakit muncul dari air mentah yang masuk kedalam daging.
2. Potong daging menjadi ukuran kecil
Memotong atau menggiling daging menjadi ukuran kecil atau sedang sesuai rencana masak. Ini akan memudahkan proses pengolahan daging saat akan dimasak.
3. Kemas daging kurban
Setelah memotong atau menggiling daging, kemas dengan kemasan plastik (plastic wrap) atau wadah tertutup rapat. Opsi lainnya daging bisa divakum secara rapi dan rapat.
4. Pindahkan ke frezeer setelah disimpan dari chiller
Daging sebaiknya disimpan pada chiller (bagian kulkas yang bersuhu 2-5 derajat celcius) terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke freezer. Metode ini dilakukan untuk menjaga struktur daging tetap stabil bahkan membuat daging menjadi lebih empuk.
Panjono menjelaskan bahwa daging yang mengalami proses pendinginan akan mengalami proses rigormoris (kejang-kejang). Oleh karena itu, daging sebaiknya dimasukkan ke chiller agar proses pendinginan dapat berlangsung rata dan pembekuannya dalam frezeer juga tidak mendadak.
5. Pindahkan dari frezeer ke chiller terlebih dahulu sebelum dimasak
Sebaliknya, jika ingin dimasak daging sebaiknya dipindahkan dahulu dari frezeer ke chiller agar proses thawing (pencairan) juga dapat berlangsung secara perlahan dan merata. Ini dilakukan untuk menjaga struktur daging dapat tetap bagus ketika akan diolah atau dimasak.
Jika proses pencairan dilakukan mendadak maka memungkinkan stuktur daging rusak dan banyak mengeluarkan drip (air beserta isi-isi plasma sel).
Penulis: Syafira Aulia Arsani
Editor: Yonada Nancy