Menuju konten utama

Tips Mencegah Berat Badan Naik Dratis Selama Libur Lebaran 2022

Memperhatikan, menjaga dan mengatur pola makan dapat meminimalkan risiko terkena efek yoyo selama libur Lebaran 2022.

Tips Mencegah Berat Badan Naik Dratis Selama Libur Lebaran 2022
Ilustrasi Emotional Eating. foto/istockphoto

tirto.id - Lebaran merupakan momen yang ditunggu-tunggu oleh banyak orang usai menunaikan ibadah puasa Ramadhan.

Namun, dibalik euforia hari raya tersebut ada efek buruk bagi mereka yang kurang memperhatikan pola makan, yakni ancaman efek yoyo.

Efek yoyo merupakan fenomena penambahan berat badan secara cepat dan berulang setelah melakukan diet. Hal tersebut lazim terjadi pada orang-orang yang sering berubah-ubah pola makannya.

Efek yoyo dapat juga terjadi ketika kita kembali tenggelam dalam pola makan baru, usai mencapai berat badan ideal dengan pola makan tertentu seperti berpuasa.

Setelah beradaptasi dengan pola makan teratur saat berbuka dan sahur, justru kadang kala menjadi tak terkontrol selama Lebaran. Hal ini dapat membebani sistem pencernaan.

Pakar kesehatan Unpas, Trias Nugrahadi mengimbau untuk memperhatikan pola makan. Menjaga dan mengatur pola makan dapat meminimalkan risiko terkena efek yoyo.

Berikut tips yang disampaikan Trias untuk mencegah efek yoyo selama Lebaran:

1. Puasa Syawal

Puasa Syawal setelah hari Lebaran dapat membantu meminimalisir resiko terkena efek yoyo. Seusai diri kita merayakan Idul Fitri dengan dilarang berpuasa selama beberapa hari, kembali menjalani ibadah puasa dapat membantu sistem pencernaan agar menyesuaikan dengan pola makan baru.

”Puasa Syawal ini sebagai masa transisi agar beban pencernaan tidak kaget. Sistem pencernaan yang tadinya bekerja lebih lambat harus adaptasi lagi dengan pola makan normal. Kalau tidak diatur, ini berisiko menyebabkan gangguan pencernaan dan menimbulkan efek yoyo," kata Trias.

Infografik SC Cegah Berat Badan Naik selama Libur

Infografik SC Cegah Berat Badan Naik selama Libur. tirto.id/Fuad

2. Mengatur jadwal makan

Selama Lebaran penting untuk menjaga agar agar tidak terjadi lonjakan beban makanan yang diterima tubuh. Untuk itu, perlu menjaga porsi dan asupan pada saat sarapan, makan siang, dan malam.

Sarapan ideal dilakukan antara pukul 07.00 – 09.00 WIB. Namun bagi orang-orang yang memiliki pola makan berbeda, mengonsumsi sarapan dua jam setelah bangun tidur dapat membantu meringankan beban pencernaan.

Trias juga menganjurkan makan malam sebelum pukul tujuh. Hal ini memberikan waktu bagi pencernaan untuk beristirahat dari kerja mengolah makanan.

3. Perhatikan asupan dan kandungan gizi

Waktu sarapan, memilih menu makanan ringan dengan kandungan karbohidrat cukup dapat membantu proses pengeluaran sisa makanan.

Pada acara makan siang, lambung bisa diisi dengan makanan kaya protein dan rendah karbohidrat. Itu bertujuan untuk menyuplai zat pembangun dan pembentukan energi agar tubuh kembali segar.

Malam hari, Trias menganjurkan untuk memakan makanan kaya serat seperti buah dan sayur agar tidak membebani sistem pencernaan pada waktu tubuh beristirahat.

4. Menguatkan imunitas

Bahan-bahan tradisional seperti jahe, temulawak, dan rempah-rempah lainnya baik untuk menjadi pilihan. Bahan makanan itu, seperti disampaikan Trias, dapat dimanfaatkan untuk menjaga imunitas tubuh, terlebih kita juga sedang menghadapi masa pandemi.

Memenuhi cairan tubuh juga akan membantu kita terhindar dari resiko karena kekurangan cairan tubuh. Setidaknya, pengaturan pola makan yang tidak membebani tubuh seperti telah disebutkan akan memicu terjadinya detoksifikasi. Dan akan menghindarkan kita dari resiko jatuh sakit.

Baca juga artikel terkait LEBARAN 2022 atau tulisan lainnya dari Auvry Abeyasa

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Auvry Abeyasa
Penulis: Auvry Abeyasa
Editor: Nur Hidayah Perwitasari