tirto.id - Bersepeda memang mengasyikkan apalagi di tengah tren gowes pada masa pandemi. Transportasi yang ramah lingkungan sekaligus bisa menjadi sarana berolahraga ini sedang digemari, tak hanya di tanah air tetapi juga di luar negeri.
The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), sebuah lembaga riset transportasi global, mencatat ada peningkatan tajam jumlah pesepeda di Jakarta selama pandemi virus corona.
Data ITDP yang didapat dari survei perwakilannya di Indonesia menunjukkan, jumlah pesepeda di Jakarta pada Juni 2020 melonjak 500 persen dibandingkan masa sebelum pandemi. Bahkan, hasil temuan ITDP Indonesia memperlihatkan, pada bulan Juni 2020 bisa ditemukan 235 pesepeda yang terpantau dari satu titik di Jakarta dalam sehari. Sedangkan pada bulan Oktober 2019, hanya ada 21 pesepeda yang terpantau.
Meskipun bersepeda bisa memberikan manfaat besar bagi kesehatan, para peminat hobi gowes di negara tropis seperti Indonesia perlu mengantisipasi dampak paparan sinar matahari.
Sebab, bersepeda di bawah terik matahari dapat membuat kulit kemerahan terbakar. Hal ini tentu menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan bagi para peminat gowes yang mendambakan kulit mulus, sehat dan terawat.
Untuk menyiasati paparan sinar matahari, pesepeda dapat menggunakan jersey sepeda yang tepat saat menggowes. Pemakaian jersey bersepeda yang tepat bisa mencegah paparan sinat matahari membakar kulit.
Berikut sejumlah tips memilih jersey sepeda yang dihimpun dari Eastern Mountain Sports (EMS) danroad.cc.
1. Pilih jersey sepeda yang pas di tubuh
Jersey sepeda harus pas dengan bentuk tubuh. Jersey yang longgar dapat mengepak saat tertiup angin, dan ini dapat memperlambat laju saat bersepeda. Sedangkan, jersey yang kekecilan akan membuat pergerakan pesepeda kurang nyaman.
Jersey sepeda biasanya memiliki drop tail, artinya bagian belakang lebih panjang daripada bagian depan. Lebih baik memilih jersey yang cukup panjang. Tujuannya agar jersey tidak terlalu tinggi di saat pesepeda mengangkat lengan ke posisi bersepeda normal.
Perlu diingat, ukuran jersey bersepeda dari berbagai pabrik tidak sama, meskipun berlabel ukuran yang sama, seperti S, M, L, dan XL. Biasanya jersey dari pabrikan Italia akan cenderung memiliki ukuran lebih kecil ketimbang produksi Amerika. Oleh karena itu, lebih baik pesepeda mencobanya lebih dahulu sebelum membeli jersey.
2. Pilih jersey dengan kantong
Yang membedakan jersey bersepeda dari jersey lainnya adalah kantong yang ditemukan di bagian belakang ke arah pinggang. Kantong ini mudah dijangkau saat bersepeda dan sangat cocok untuk menyimpan handphone, gel, dan barang-barang kecil lainnya. Jika jersey tak punya saku belakang, ia bukan jersey sepeda.
3. Pilih jersey berbahan kain tertentu
Jersey bersepeda pada umumnya dirancang untuk menyerap keringat lebih cepat dari kulit. Hal ini berguna agar keringat pesepeda dapat menguap dengan cepat pada bagian luar jersey.
Poliester adalah bahan kain yang paling umum digunakan untuk jersey bersepeda. Bahan ini dapat mengering dengan cepat dan menghilangkan kelembaban dari kulit. Kebanyakan jersey bersepeda juga terbuat dari bahan spandex atau kain elastis lainnya.
Selain itu bahan-bahan yang mengandung unsur antimikroba memiliki manfaat tambahan, karena membantu mencegah timbulnya bau.
Sebaiknya pula, para pesepeda memilih jersey yang dapat memberikan perlindungan dari matahari hingga sekitar SPF 30 agar kulit tidak terbakar saat menggowes di siang hari.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Addi M Idhom