Menuju konten utama

Tips Cara Mencegah Sepeda Dicuri Maling di Tempat Umum

Harga sepeda yang mencapai jutaan, atau bahkan puluhan juta, kerap mengundang pencurian. Oleh karena itu, para pengguna sepeda perlu berhati-hati dengan risiko pencurian.

Tips Cara Mencegah Sepeda Dicuri Maling di Tempat Umum
Sejumlah pesepeda melintasi jalur sepeda di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (19/7/2020). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

tirto.id - Kondisi kenormalan baru sedang dijalani oleh sebagian masyarakat di Indonesia. Hal ini membuat masyarakat mau tidak mau mulai membiasakan melakukan berbagai aktivitas dengan tetap harus disiplin dalam mencegah penularan virus corona (Covid-19). Salah satu kebiasaan baru yang kini marak di Indonesia pada saat pandemi corona adalah bersepeda.

Menggunakan alat transportasi sepeda mendadak digemari di berbagai kota besar, karena selain bisa menjadi sarana berolahraga dan mengatasi kejenuhan, ia juga ramah lingkungan. Bersepeda juga membuat banyak orang tidak harus memakai transportasi umum, yang memungkinkan ada interaksi dengan orang lain atau kerumunan dan risiko penularan virus corona.

Tidak heran angka penjualan sepeda di banyak negara, termasuk Indonesia, meroket selama masa pandemi corona. Bahkan, dikabarkan sempat terjadi kelangkaan barang karena tingginya lonjakan permintaan sepeda.

Namun, bersepeda tidak sama sekali bebas dari risiko buruk. Selain faktor keselamatan, pengguna sepeda juga harus berhati-hati untuk menghindari pencurian. Bagi para penggemar sepeda kayuh yang sudah lama menekuni hobi bersepeda, risiko pencurian sudah tidak asing lagi. Harga sepeda yang bisa mencapai jutaan rupiah, atau bahkan puluhan juta, kerap mengundang tangan-tangan jahil.

Oleh karena itu, para pengguna sepeda perlu mewaspadai tindakan pencurian alat gowesnya itu, terutama saat berada di tempat umum. Berikut ini sejumlah tips yang dapat dilakukan oleh para penggemar gowes untuk mencegah pencurian sepeda.

1. Parkir Sepeda di Tempat yang Aman

Ketika bersepeda ke suatu tempat, pastinya akan menaruh sepeda untuk diparkir. Menurut laman Bicyling, hindari tempat parkir yang tidak aman atau sulit dipantau dari kejauhan.

Lebih baik, gunakan tempat parkir yang telah disediakan pengelola tempat Anda berkunjung atau tempat parkir yang sekiranya memiliki petugas resmi sebagai penjaga parkiran, khususnya sepeda.

2. Hindari Rak Parkir Sepeda yang Penuh

Di tempat umum yang terbuka, misalnya stasiun MRT, biasanya tersedia lahan parkir untuk sepeda berupa layaknya rak besi. Ketika akan memarkirkan sepeda di tempat tersebut, disarankan untuk menghindari barisan rak yang sangat penuh.

Sebab, rak sepeda yang terlalu padat memungkinkan para pencuri menyamarkan aksinya, semisal saat mereka membobol kunci atau pengaman sepeda.

3. Ganti Tempat Parkir Sepeda Secara Berkala

Selain memilih tempat yang aman, pengguna sepeda juga perlu mengubah lokasi tempat parkir secara berkala. Hal ini berguna untuk menghindari pencuri yang mengawasi kebiasaan kita saat memarkir sepeda.

4. Selalu Pakai Kunci Pengaman Sepeda yang Berkualitas

Siapa pun bisa mengambil sepeda yang ditinggalkan tanpa pengawasan. Tetapi hal tersebut dapat dicegah dengan penggunaan kunci pengaman yang terbukti aman dan berkualitas.

Ada dua jenis kunci pengaman sepeda yang dapat digunakan yakni flexible locks (pengunci berupa kabel dan rantai) dan shackle locks yang biasanya berbentuk menyerupai huruf 'D' atau 'U'.

5. Temukan Media Pengunci Sepeda yang Tepat

Ketika sudah memiliki kunci pengaman yang baik, saat memarkirkan sepeda di tempat umum juga perlu memilih medium penguncian yang tepat. Maksudnya adalah sandaran penguncian sepeda.

Medium itu misalnya besi pada rak parkir atau benda lain yang sekiranya dapat menahan sepeda dari pencurian paksa, demikian ditulis Directline. Tips ini penting untuk diperhatikan karena meski sepeda sudah terkunci rodanya, bukan tidak mungkin, pencuri masih bisa melakukan aksinya.

Bobot sepeda yang terbilang ringan memungkinkan si pencuri mengusung barang curiannya. Cara ini bisa dilakukan pencuri jika sepeda hanya terkunci rodanya dan tidak terikat pada sandaran atau medium yang kokoh dan berat, seperti besi pada rak, tiang besi, pagar atau bahkan pohon.

Baca juga artikel terkait SEPEDA atau tulisan lainnya dari Adrian Samudro

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Adrian Samudro
Penulis: Adrian Samudro
Editor: Addi M Idhom