Menuju konten utama

Memotret Peningkatan Tren & Bisnis Gowes Selama Pandemi COVID-19

Pesepeda meningkat jelang the new normal. Pun dengan bisnisnya yang semakin menggeliat. Tapi, apakah tren ini akan bertahan lama, atau hanya musiman?

Memotret Peningkatan Tren & Bisnis Gowes Selama Pandemi COVID-19
Ilustrasi Bersepeda. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pesepeda semakin mudah ditemui di jalan-jalan ibu kota menjelang the new normal atau kelaziman baru. Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia Faela Sufa mengatakan peningkatan pengguna sepeda di bilangan Thamrin dan Sudirman bahkan mencapai 1.000 persen.

Hal serupa juga terjadi di banyak kota di negara lain seperti Philadelphia, New York, dan beberapa kota di Cina.

Menurutnya ini terjadi karena di satu sisi masyarakat khawatir terpapar virus, sementara di sisi lain tetap harus melakukan kegiatan di luar rumah. Faktor pendukung lain adalah adanya pembatasan kendaraan baik umum atau pribadi, termasuk ojek daring. "Pengguna sepeda bisa mengatur jarak satu sama lain," katanya kepada reporter Tirto, Senin (15/6/2020) lalu.

Maka tidak mengherankan jika penjualan sepeda pun meningkat. Setidaknya itu dialami Good Ride Bike Cafe. Adhi Pratama, sang pendiri, mengatakan biasanya dia hanya bisa menjual dua sepeda selama sebulan. "Sekarang 10 unit bisa habis empat hari," kata Adhi kepada reporter Tirto, Selasa (16/6/2020).

Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan, Good Ride Bike Cafe menaikkan stok sepeda dari yang awalnya 10 unit per bulan menjadi 10 unit per minggu sejak bulan lalu. "Itu pun preorder dan harus sudah down payment setidaknya 50 persen," katanya. Uang muka sebesar itu ditetapkan karena ia khawatir situasi sekarang masih serba tidak pasti. "Kami juga takut, ya."

Hal serupa terjadi di salah satu toko sepeda di Cipondoh, Tangerang. Mengutip Antara, penjualan di tempat ini meningkat hingga 85 persen.

Apa yang dialami Adhi juga dirasakan banyak pebisnis sepeda lain. Ketua Asosiasi Industri Persepedaan Indonesia (AIPI) Rudiyono mengatakan produsen sepeda dalam negeri bahkan sampai meningkatkan produksi hingga 30 persen.

Situasi ini bisa dibilang berkah terselubung di tengah pandemi. Rudiyono bilang karena hal ini industri bisa selamat dan pengusaha bisa menahan laju Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang melanda banyak sektor lain.

"Sebelumnya sempat rumahkan ribuan karyawan selama Maret. Sekarang karyawan sudah ditarik kerja lagi," katanya kepada reporter Tirto. Ia menjelaskan pada Maret lalu produksi sempat terhenti dan sekitar 1.000 tenaga kerja dirumahkan.

Hati-Hati Tren Musiman

Meski demikian, ia belum tahu apakah tren ini akan terus berlanjut atau tidak. "Ini pun menjalankannya lagi was-was," akunya.

Oleh karena itu ia tak mau terlalu optimistis. Rudiyono khawatir ini semua hanya sementara. "Sepertinya ini memang musiman. Tren gaya hidup sehat meningkat dan sepeda dipersepsikan [bagian dari] gaya hidup sehat. Tapi kami enggak yakin benar apa yang akan terjadi sekian bulan ke depan."

Hal senada disampaikan pengamat bisnis dari Markplus, Hermawan. Ia memprediksi pertumbuhan permintaan sepeda akan berangsur menurun hingga akhir tahun. "Tetap tumbuh. Tapi kalau sebelunya naik 30 persen, sampai akhir tahun paling 10 persen," ujarnya kepada reporter Tirto.

Masyarakat barangkali akan kembali beralih ke moda transportasi biasa karena pelonggaran sudah diterapkan. Selain itu, jalanan yang sepi beberapa bulan lalu sehingga membuat pesepeda nyaman kini berangsur macet.

Atas dasar itu ia mengingatkan pelaku usaha untuk berhati-hati dalam meningkatkan kapasitas produksi. Jangan sampai pasokan digenjot berlebihan karena jika permintaan sepeda tiba-tiba turun, yang akan terjadi adalah over supply atau kelebihan pasokan dan harga bisa anjlok.

Terlepas dari apakah tren ini terus menanjak atau tidak, ITDP meminta pemerintah provinsi DKI Jakarta memperbaiki dan menambah infrastruktur sepeda "tidak hanya di koridor utama, tapi satu kesatuan kawasan wilayah."

Terkait ini, tahun lalu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan akan terus meluncurkan jalur-jalur sepeda baru di ibu kota dengan harapan semakin banyak masyarakat menggunakannya terutama untuk tujuan jarak dekat.

Baca juga artikel terkait THE NEW NORMAL atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Rio Apinino