tirto.id - Penjualan sepeda di Indonesia meningkat drastis. Tidak hanya sepeda baru, sepeda bekas juga menjadi incaran para pecinta sepeda karena harganya yang jauh lebih rendah.
Namun, ketika membeli sepeda bekas, Anda mungkin tidak benar-benar tahu secara pasti kualitasnya saat dijual oleh pemiliknya. Untuk itu penting bagi Anda untuk mengetahui bagian apa saja yang perlu diperhatikan saat membeli sepeda, hal ini akan membantu Anda, baik ketika membelinya di toko maupun melalui pemilik langsung.
Berikut hal-hal yang perlu Anda cermati ketika membeli sepeda bekas sebagaimana dilansir dari elementmtb.com.
1. Roda
Anda perlu memeriksa kembang roda apakah masih bagus atau sudah perlu diganti. Cara pemakai lama menggunakan sepeda bisa dilihat dari rata tidaknya kembang roda. Penting bagi Anda untuk mempertimbangkan hal ini, karena bila kembang roda perlu diganti, maka Anda perlu memperhitungkan agar Anda tidak membeli terlalu mahal. Anda juga dapat meminta bonus ganti ban kepada pemilik toko.
2. Velg
Hal kedua yang perlu diperhatikan dari sepeda bekas adalah apakah velg dalam kondisi baik atau sudah bengkok. Perhatikan juga detail pada velg depan dan belakang, jika diperlukan Anda dapat meraba sekeliling velg. Jika pernah terjadi kerusakan pada velg seperti bengkok dan telah diperbaiki, maka, ketika digunakan akan terasa gelombang yang tidak rata pada velg tersebut.
Jika merasakan demikian, Anda dapat bertanya kepada penjual mengenai harga velg depan dan belakang. Usahakan mencari kualitas velg yang sama dengan sepeda bekas tersebut. Hal tersebut berfungsi untuk menghitung tambahan pada harga sepeda bekas apakah terlalu mahal atau masih wajar jika suatu waktu diperlukan penggantian velg.
3. Rantai dan gear
Rantai dan gear merupakan jenis komponen dengan tingkat keausan yang lebih cepat. Anda dapat mengecek kondisi rantai dan gear dengan cara memutar roda belakang dengan pengayuh dan bertumpu pada standar.
Jika putaran bergelombang dan tidak sempurna, bisa dipastikan rantai dan gear telah mulai aus. Dengan cara ini, Anda juga dapat melihat apakah terdapat masalah pada gear. Jika terdengar bunyi kasar, maka ini adalah tanda bahwa gear sudah tidak bagus dan perlu diganti.
4. Rem
Rem merupakan komponen vital pada sepeda. Namun, untuk penggantian seperangkat rem tidak terlalu mahal. Pada sistem rem tradisional Anda dapat mengecek ketebalan karet rem, dan pada sepeda dengan rem cakram dapat diamati pada lobang cakram. Jika cakram sudah tidak rata, sebaiknya perlu dipertimbangkan kembali, karena perangkat rem cakram biasanya memiliki harga yang cukup mahal.
5. Komstir
Komstir merupakan perangkat yang menghubungkan bagian rangka dengan stang sepeda. Keadaan komstir dapat diamati, jika sudah mulai goyang, maka menunjukkan kondisi stang sepeda sudah tidak stabil dan dapat membahayakan pengendaranya.
6. Suspensi
Biasanya suspensi dimiliki perangkat sepeda gunung. Suspensi merupakan hal yang penting terutama jika untuk penggunaan olahraga gunung, karena berkaitan dengan kenyamanan pengguna, terutama pada medan menurun dan jalan tidak rata.
Anda dapat melakukan pengecekan dengan cara mengangkat bagian depan sepeda atau belakang sepeda, kemudian menekannya secara berulang-ulang. Jika setelah ditekan sepeda langsung naik seperti memantul ringan, maka ini berarti sistem suspensi sepeda masih baik.
Informasi seputar sepeda bekas juga dapat Anda tanyakan langsung kepada pemilik lama jika Anda membeli langsung pada pemiliknya.
Berikut tips seputar pertanyaan jika Anda membeli sepeda bekas kepada pemiliknya langsung, sebagaimana dilansir dari bikeradar.com.
- Berapa lama pemilik awal menggunakan sepeda bekas?
- Apakah pemilik memiliki tanda terima pembelian yang asli?
- Kapan terakhir kali sepeda mendapatkan perbaikan, dimana sepeda itu diperbaiki dan sepeda tersebut biasa digunakan untuk keperluan apa (misal, untuk olahraga gunung, keperluan biasa seperti sekolah, dll)?
- Apakah ada komponen atau badan sepeda yang pernah diganti atau diperbaiki dengan jaminan pabrik?
- Apakah ada sesuatu pada sepeda yang saat ini tidak berfungsi?
Penulis: Anisa Wakidah
Editor: Alexander Haryanto