Menuju konten utama

Tips dan Panduan Memulai Rutinitas Lari Bagi Pemula

Bila dilakukan dengan tepat dan teratur, lari juga bisa menjadi olahraga yang menghasilkan pembakaran kalori paling banyak.

Tips dan Panduan Memulai Rutinitas Lari Bagi Pemula
Ilustrasi olahraga lari. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Lari merupakan salah satu jenis olahraga yang mudah dilakukan. Selain tidak menutut banyak peralatan, waktu untuk melakukannya pun tergantung pada individu masing-masing. Bisa saja dilakukan dalam waktu yang singkat atau lama tergantung kebutuhan dan keinginan.

Di sisi lain, olahraga lari juga tidak membutuhkan banyak biaya seperti olahraga jenis lainnya. Bila dilakukan dengan tepat dan teratur, lari juga bisa menjadi olahraga yang menghasilkan pembakaran kalori paling banyak.

Berikut tips yang bisa dicoba jika ingin memulai rutinitas lari, seperti dilansir dari laman Runner's World di antaranya:

1. Buat Tujuan sebagai Motivasi

Tahapan yang harus dilakukan untuk membuat termotivasi yaitu:

  • Buat rencana berlari
Buatlah rencana mengenai jadwal lari yang akan dilakukan, baik itu rencana satu minggu atau rencana berkelanjutan. Tempel rencana tersebut pada lokasi yang mudah dilihat agar Anda selalu mengingat rencana yang sudah dibuat.

  • Teratur menjalaninya
Menjalani suatu kegiatan secara rutin dengan pola waktu yang sudah ditentukan akan menjadikan aktivitas tersebut menjadi kebiasaan.’

  • Hargai diri dengan penghargaan

Hargai diri Anda dengan sesuatu yang Anda sukai setelah berolahraga. Hal tersebut untuk membuat otak semakin terfokus dengan kegiatan tersebut karena akan mendapat reward (penghargaan) yang tentunya sejalan dengan kegiatan olahraga.

  • Bangun sistem pendukung

Lengkapi rutinitas lari Anda dengan hal-hal yang akan membuat nyaman, seperti berlari dengan orang lain, berlari pada lingkungan dan suasana baru dan sebagainya.

2. Fokuskan Tujuan Lari Anda

Latihan yang baik adalah latihan yang dilakukan secara konsisten. Apabila Anda sudah membuat rencana dan ingin menjadikannya sebagai kebiasaan, buatlah kegiatan tersebut menjadi teratur.

Apabila Anda belum bisa mencapai tujuan, tetaplah begerak untuk menjaga kestabilan pergerakan otot agar tidak terhenti. Kegiatan tersebut bisa diawali dengan berjalan cepat untuk kemudian mendorongnya pada kebiasaan berlari.

3. Mulai berlari

Kebiasaan tetap bergerak seperti pada poin dua akan membuat Anda siap untuk berlari. Hal ini akan menjadi baik karena Anda akan bergerak lebih cepat, Anda akan menempuh jarak yang lebih jauh tanpa menambahkan waktu latihan ke jadwal Anda.

4. Menjalankan lari non-stop

Ketika tubuh sudah terbiasa melakukan kegiatan berlari, secara otomatis Anda akan menghilangkan proses istirahat seperti jalan kaki dalam tiap lari yang dilakukan.

Kebiasaan ini akan membawa Anda untuk berlari terus menerus. Setiap lari harus dilakukan dengan kecepatan yang sama. Jika Anda terengah-engah, cobalah memperlambat dengan gerakan tetap berlari namun memperlambat tempo.

5. Berlari lebih lama

Anda dapat melakukan atau memenuhi tujuan ini dengan mulai menambah porsi lari menjadi lebih banyak dari jadwal yang sudah dibuat sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk tetap menjaga kekuatan berlari Anda.

6. Lari lebih cepat

Pada tahap ini, Anda sudah memasuki kebiasaan lari yang lebih baik. Menjaga diri agar tetap melakukannya juga akan mendorong kemampuan Anda untuk dapat berlari dengan waktu yang lebih cepat.

Cobalah untuk memulai uji kemampuan waktu berlari Anda. Hal ini dapat dilakukan karena kebiasaan otot yang sudah dilatih untuk tetap berlari.

Apabila Anda sudah menjalankan berbagai panduan yang diberikan, lari akan memberikan Anda keuntungan seperti yang dilansir dari Healthline:

  • Mengurangi risiko kematian akibat serangan jantung atau stroke
  • Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
  • Risiko lebih rendah terkena kanker
  • Risiko lebih rendah terkena penyakit neurologis seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson

Baca juga artikel terkait LARI atau tulisan lainnya dari Cornelia Agata Wiji Setianingrum

Kontributor: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Penulis: Cornelia Agata Wiji Setianingrum
Editor: Alexander Haryanto