tirto.id - Memasak nasi dalam skala besar memang tidak mudah. Diperlukan takaran air yang tepat serta pengaturan suhu stabil agar nasi bisa matang sempurna.
Jika cara memasak nasi tidak benar, maka nasi tidak bisa matang meskipun direbus dalam waktu lama. Belakangan ini viral di media sosial fenomena nasi tidak matang di acara hajatan meski sudah dimasak selama tujuh jam.
Video yang diunggah oleh akun TikTok @bb_law_office itu diduga terjadi di sebuah hajatan di Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (30/5/2023). Video itu menjadi viral karena beberapa warganet mengaitkan peristiwa nasi tidak matang tersebut dengan hal-hal mistis.
Hingga saat ini tidak diketahui secara pasti penyebab peristiwa viral tersebut. Terlepas dari penyebabnya memasak nasi skala besar untuk acara memang membutuhkan waktu lama sekaligus teknik penanakan yang tepat.
Penyebab Nasi Tidak Matang Meski Dimasak Lama
Dikutip dari The Kitchn, ada banyak variabel yang dapat memengaruhi tingkat kematangan nasi ketika dimasak. Jika salah satu atau kombinasi dari variabel ini terganggu, maka kemungkinan nasi yang dimasak tidak matang meski dimasak lama.
Variabel pertama adalah rasio takaran nasi dengan air. Rasio takaran nasi dengan air ini dibedakan berdasarkan jenis nasi yang dimasak. Jenis nasi yang keras umumnya memerlukan lebih banyak takaran air dari pada jenis nasi yang lembut.
Variabel kedua adalah suhu dan temperatur api saat memasak. Nasi yang tidak dimasak di rice cooker harus mendapatkan api yang stabil.
Variabel lainnya yang juga berpengaruh dalam memasak nasi adalah ketebalan panci hingga jumlah nasi yang dimasak. Nasi yang dimasak di panci terlalu tebal umumnya membutuhkan waktu lebih lama untuk matang.
Begitu pula dengan jumlah takaran nasi yang terlalu banyak biasanya menyebabkan nasi sulit matang merata meskipun direbus lama.
Tips dan Cara Memasak Nasi dalam Skala Besar
Masih dengan memperhatikan variabel-variabel yang memengaruhi kematangan nasi, ada beberapa tips dan cara memasak nasi dalam skala besar, sebagai berikut:
1. Rendam beras sebelum dimasak
Rendam beras setidaknya 30 menit sebelum proses pemasakan. Dikutip dari Times of India, cara ini memungkinkan nasi memiliki tekstur penuh yang licin dan lebih cepat dimasak.
Selain itu, para ahli meyakini bahwa proses perendaman ini dapat meningkatkan nilai gizi nasi dan menjaga aroma nasi tetap wangi.
2. Pastikan rasio air dan nasi tepat
Rasio air dengan nasi juga harus diperhatikan untuk mendapatkan tekstur nasi yang lembut, tidak keras, dan matang sempurna.
Dikutip dari Mahatma Rice, jenis nasi putih short grain yang biasa dikonsumsi di Indonesia umumnya memiliki rasio takaran air dengan nasi adalah 1½ :1.
Rasio tersebut berarti untuk setiap 1 gelas nasi harus dimasak bersama 1½ air.
3. Perhatikan nyala api
Pada saat memasak nasi tanpa rice cooker, maka pengaturan nyala api harus dilakukan secara manual. Padahal pengaturan nyala api ini adalah hal yang krusial untuk mempertahankan suhu panas tetap stabil.
Dikutip dari Ontario Parks, kunci bahwa nasi dimasak pada suhu yang tepat adalah nasi mendidih kecil, bukan mendidih besar hingga meluap. Oleh karena itu, nasi sebaiknya dimasak pada api sedang.
Api sedang bisa didapatkan dengan mengecilkan dan membesarkan api kompor atau memindahkan bara api pada tungku selama memasak.
Jika api terlalu besar, maka nasi bagian pinggir akan cepat gosong sedangkan bagian tengah dan atas tidak akan matang. Sementara, jika api terlalu kecil nasi akan lama matang bahkan menjadi lembek.
4. Dua kali proses masak
Jika pada perebusan pertama nasi belum juga matang, maka nasi bisa dimasak ulang dengan cara dikukus di panci terpisah.
Masih menurut The Kitchn, cara mengukus nasi yang baik adalah dengan menanaknya di panci pengukus tertutup dan membiarkannya terpapar uap selama 10 menit atau sesuai tingkat kematangan yang diinginkan.
Teknik memasak ini cukup populer dilakukan di dapur-dapur tradisional Indonesia, yang disebut teknik aron. Teknik ini dilakukan dengan memasak nasi setengah matang kemudian dikukus di wadah besar hingga matang.
5. Aduk setiap 5 - 10 menit sekali
Nasi yang dimasak dalam skala besar sebaiknya rutin diaduk setiap 5 - 10 menit sekali. Cara ini dilakukan agar seluruh bagian nasi matang sempurna dan mencegah nasi di bagian pinggir atau kering dan gosong.
6. Selalu tutup nasi saat memasak
Uap adalah faktor penting dalam mencapai kematangan nasi yang sempurna. Selain itu, uap membuat aroma nasi tetap terjaga. Oleh karena itu, hindari memasak nasi dengan tutup terbuka.
Memang nasi dalam skala besar harus diaduk-aduk secara berkala, namun bukan berarti panci boleh dibiarkan terbuka. Tutup panci sebaiknya dipasang kembali setelah mengaduk selama proses pematangan.
7. Bagi nasi dalam beberapa panci
Apabila jumlah nasi yang harus dimasak sangat banyak, pertimbangkan untuk membaginya dalam beberapa panci.
Pastikan tidak memasak nasi melebihi kapasitas aman memasak. Panci berukuran 10 liter umumnya bisa digunakan untuk memasak tidak lebih dari 1,8 liter nasi.
Hal ini karena nasi memiliki sifat yang mengembang. Memasukkan lebih banyak nasi di luar kapasitas panci dapat memengaruhi kematangannya.
Kelebihan kapasitas panci juga dapat menyebabkan air meluap selama proses memasak. Hal ini tentu dapat menyebabkan nasi menjadi kekurangan air sehingga kering dan pera.
8. Luangkan waktu lebih banyak
Memasak nasi dengan penanak otomatis umumnya hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit. Namun, pada proses pemasakan nasi skala besar dengan tungku atau kompor, maka waktu yang diperlukan tentu lebih lama.
Jika nasi digunakan untuk acara khusus, pastikan meluangkan waktu penanakan beberapa jam lebih lama sebelum acara dimulai. Pantau terus suhu dan nyala api hingga nasi mencapai tingkat kematangan nasi yang diinginkan.
Editor: Yantina Debora