tirto.id - Tidak ada salahnya mengajari si kecil mengelola uang sejak dini, mengingat pelajaran ini tidak diajarkan secara spesifik di sekolah mereka.
Menurut Beth Kobliner, penulis buku Get a Financial Life anak-anak usia 3 tahun sudah memahami konsep keuangan seperti menabung dan membelanjakan uang.
Banyaknya orang tua yang kurang mengerti bagaimana mengelola keuangan hingga salah langkah dan menumpuk hutang, Kobliner menyebutkan anak-anak perlu diajari mengelola keuangan sedini mungkin untuk menghindari kesalahan yang sama.
“Cukup jelas bahwa orang dewasa tidak tahu banyak tentang uang. Untuk membantu generasi berikutnya menghindari kesalahan orang tua mereka, dan menjalani kehidupan yang sehat secara finansial, mereka perlu diajari hal-hal penting tentang uang,” kata Beth Kobliner pada laman Forbes.
Tips mengajari anak mengelola uang dengan menyenangkan
Mengajari anak tentunya harus dengan cara yang menyenangkan agar anak tidak bosan, berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan, seperti dilansir Verywell Family:
1. Mengajari tentang uang sambil bermain game
Monopoli bisa menjadi pilihan orang tua untuk melakukan permainan dan mengenalkan uang. Selain itu orang tua bisa menjelaskan fungsi uang dan bagaimana uang digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Ajak anak-anak berbelanja
Libatkan anak-anak dalam kegiatan sehari-hari misalnya ketika berbelanja kebutuhan harian ke toko, swalayan ataupun pasar tradisional. Jelaskan kepada mereka mengenai anggaran yang dibutuhkan. Sehingga anak memahami antara kebutuhan dan keinginan.
3. Berikan uang saku
Memberinya uang saku membantu mereka untuk belajar mengelola uangnya sendiri. Contoh permainan yang bisa dilakukan dirumah adalah, ketika anak bersedia membantu pekerjaan rumah berikan mereka uang saku.
Dengan cara ini mereka akan memahami bahwa uang sangat berharga karena didapatkan dengan usaha terlebih dahulu.
4. Mengajaknya menabung
Memberikan mereka dompet ataupun celengan yang lucu bisa mendorong mereka untuk menabung uangnya. Jelaskan pula, berapa uang yang harus ditabung, untuk pengeluaran, dan untuk disumbangkan. Memberinya 3 celengan berbeda semakin seru.
5. Mengajak anak ke bank
Menjelaskan kepada mereka tentang bank sebagai tempat penyimpanan uang serta mengajaknya membuat akun pribadi bisa menjadi pilihan.
Beri tahu mereka bahwa uang meraka akan bertambah dengan bunga berbeda dengan hanya disimpan dalam celengan saja.
6. Jelaskan konsep membicarakan uang dengan orang lain
Seringkali anak-anak penasaran dengan harga rumah temannya, gaji orang tua atau kerabatnya.
Mungkin hal itu tidak menjadi masalah jika didiskusikan bersama orang tua di rumah, tapi jelaskan kepada mereka untuk tidak bertanya demikian dengan orang lain. Berikan pengertian bahwa tindakan tersebut tidak sopan untuk ditanyakan.
7. Batasi menonton TV
Ketika anak-anak menonton TV berapa banyak iklan yang mereka tonton, semakin banyak anak melihat iklan mainan dan lainnya maka keinginannya semakin tinggi.
Sebaiknya batasi waktu anak menonton TV, orang tua tidak pernah tahu seberapa kebal anak dengan paparan iklan TV maupun ketika mereka membuka web.
8. Jelaskan tentang ATM dan kartu kredit
Sebagian besar anak-anak hanya mengerti ATM dan untuk berbelanja bisa menggunakan kartu kredit.
Jelaskan kepada mereka bagaimana uang bisa ditarik melalui ATM, bagaimana limit uang didalam ATM, bukan berarti ATM akan selalu mengeluarkan uang jika digunakan. Serta konsep bunga pembayaran dengan kartu kredit.
9. Berikan contoh
Memberikan contoh dengan tindakan langsung akan lebih mudah diterima oleh anak. Contohkan perilaku finansial yang baik seperti berbelanja kebutuhan bukan hanya keinginan, menyimpan uang dan menggunakan uang dengan bijak. Penting juga untuk jujur mengenai keuangan.
10. Ajari anak untuk berbagi
Setelah mengajarinya mengelola uang, ajarkan juga soal berbagi kepada sesama. Berikan perspektif bahwa uang bukan segalanya, membantu sesama adalah tindakan terbaik.
Penulis: Meigitaria Sanita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari