tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi banjir di terowongan Dukuh Bawah, Jakarta Pusat pada Senin (11/12/2107) sore. Namun, saat tiba di lokasi sekitar pukul 17.50 WIB, banjir yang menggenangi terowongan tersebut telah surut dan kemacetan pun mulai terurai.
Turun dari mobilnya, Anies langsung disambut oleh anggota Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat dan Pekerjaan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU). Ia pun segera bertanya kepada para petugas dinas yang ada di lokasi tersebut terkait banjir.
Kepada Anies operator pompa bernama Mulyadi mengatakan banjir disebabkan oleh matinya beberapa pompa yang ada di lokasi tersebut. Mukyadi sendiri mengaku telah mencoba melaporkan kerusakan pompa sejak 22 Oktober 2017 lalu. Namun, hingga kini laporannya belum ditindaklanjuti.
"Ada enam mesin pompa, yang berfungsi hanya dua. Karena itu, sempat banjir tadi satu jam-an. Tapi kan dampak kerugian kemacetannya cukup parah," kata Anies kepada wartawan di Dukuh Bawah, Jakarta Pusat, Senin (11/12/2017).
Di hadapan para petugas dinas, Anies menegaskan bahwa hal tersebut merupakan kelalaian fatal yang tidak boleh terulang. Padahal, kata dia, pukul 15.00 WIB sore tadi, dirinya telah mengirimkan memo kepada para SKPD terkait kesiagaan terhadap ancaman banjir dan pohon tumbang ketika hujan deras dan angin kencang berlangsung.
"Saya akan panggil semua pejabat dinas terkait. Malam ini," ujarnya.
Selain banjir, Gubernur juga menyapa para pasukan biru atau Pegawai Harian Lepas (PHL) dari dinas tata air. Kepada mereka, Anies menyampaikan agar tidak lupa beristirahat dan tetap siaga menghadapi cuaca.
Hingga saat ini, petugas polantas terlihat masih sibuk mengatur arus lalu lintas dari depan hotel Shangrila ke Arah Pejompongan dan Tanah Abang tersebut.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto