tirto.id - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menargetkan proses pelebaran saluran air yang sempat tersumbat di Jalan Adityawarman dan Jalan Tirtayasa, Jakarta Selatan, bakal rampung dalam dua pekan. Penyumbatan saluran air itu menjadi penyebab banjir di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sekretaris Dinas SDA DKI, Hendri, mengatakan usai melebarkan saluran air yang tersumbat, pihaknya juga hendak menata kabel semrawut yang terletak di saluran air Jalan Adityawarman dan Jalan Tirtayasa.
"Penyempitan saluran air atau bottleneck di lokasi tersebut telah dibongkar untuk memaksimalkan aliran air," sebutnya kepada awak media, Jumat (15/11/2024).
"Adapun penataan saluran di kawasan tersebut ditargetkan selesai dalam dua minggu," lanjut dia.
Sementara itu, kata Hendri, Dinas SDA DKI juga melakukan upaya lain untuk menangani banjir Jakarta. Misalnya, pengerukan sedimen di sungai, kali, waduk hingga drainase.
Pengerukan itu rutin dilakukan di sungai hingga drainase yang tersebar di lima wilayah administrasi DKI Jakarta.
"Hal itu dilakukan agar kapasitas saluran tetap optimal dalam menampung air sehingga dapat meminimalkan genangan saat musim hujan," ucapnya.
Menurut Hendri, berdasarkan data SDA DKI, pengerukan di lima kota administrasi telah mencapai 874.886 meter kubik sedimen hingga 1 November 2024. Jumlah ini mencapai 94,1 persen dari target volume pengerukan sebanyak 929.932 meter sedimen.
"Selain itu, Dinas SDA juga memasang sheet pile atau tanggul di sisi kali atau sungai. Pemasangan tanggul bertujuan untuk menanggulangi tanah longsor di sekitar kali atau sungai," tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI tengah membongkar drainase yang tersumbat di Jalan Adityawarman dan Jalan Tirtayasa di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, 8 November 2024 pagi. Pembongkaran dilakukan lantaran sumbatan itu menyebabkan banjir.
Teguh sempat meninjau langsung lokasi drainase yang tersumbat. Menurut dia, enyumbatan drainase menyebabkan banjir di sejumlah kawasan di Kebayoran Baru. Pembongkaran drainase yang tersumbat diyakini akan mempercepat surutnya banjir.
"Kita langsung melihat, langsung ke daerah Tirtayasa, Adityawarman, ini, melihat progres yang kita perintahkan, yang kemarin sempat di sini tergenang," ucapnya kepada awak media.
"Katakanlah tempat [saluran air] yang bottleneck [penyumbatan], itu sudah kita bongkar," lanjut dia.
Teguh menyatakan pengentasan banjir tidak bisa dilakukan secara parsial. Menurut dia, penyelesaian banjir harus dilakukan dengan sistem yang tertata.
Namun, Teguh mengakui Pemprov DKI tidak dapat langsung menangani banjir secara sistematis karena keterbatasan fasilitas dan sarana prasarana.
"Misalnya, kita sudah melakukan peninjauan langsung di Waduk Pluit, pompa air di Pluit. Kemarin kita lihat di rumah pompa Green Garden, sekarang kita langsung ke daerah-daerahnya," ucapnya.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Anggun P Situmorang