Menuju konten utama

Tingkat Hunian Pasien di RS Darurat Wisma Atlet Melonjak 72 Persen

Sebanyak 3.377 pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran per Senin (23/11/2020).

Tingkat Hunian Pasien di RS Darurat Wisma Atlet Melonjak 72 Persen
Sejumlah petugas tenaga kesehatan bersiap untuk didekontaminasi usai bertugas di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Kamis (12/11/2020). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz

tirto.id - Tingkat hunian tower 6 dan 7 Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta mengalami kenaikan. Tower 6 dan 7 diketahui khusus menangani pasien COVID-19 yang bergejala rendah dan sedang.

Data terbaru yang dirilis Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Kogabwilhan I) pada pukul 08.00 WIB, Senin (23/11/2020), sebanyak 2.136 pasien terkonfirmasi positif dirawat di Tower 6 dan Tower 7. Jumlah ini bertambah sebanyak 40 orang dibandingkan hari sebelumnya.

"Pasien COVID-19 kembali melonjak dengan angka hunian saat ini 72,83 persen di tower 6 dan 7," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Mayjen Tugas Ratmono dilansir dari Antara, Senin (23/11/2020).

Sementara, 1.241 pasien Covid-19 lainnya menempati Tower 4 dan Tower 5, per Senin (23/11/2020). Menurut Tugas, kenaikan jumlah pasien juga terjadi di dua tower ini, yang khusus menangani pasien COVID-19 tanpa gejala atau orang tanpa gejala (OTG). Menurut Tugas tingkat hunian di tower 4 dan 5 merambat naik ke angka 37,61 persen.

Sebelumnya, tower 4 sempat ditutup karena jumlah pasien di RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet menurun drastis. Hal itu karena jumlah pasien yang sembuh dan keluar, lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pasien yang masuk.

Pada akhir Oktober 2020, pasien COVID-19 bergejala ringan hingga sedang, sempat menyentuh angka terendah sebanyak 32 persen dari angka kapasitas hunian pasien di tower 6 dan 7 RSDC Wisma Atlet.

Demikian juga tower 4 dan 5 untuk pasien tanpa gejala, angka hunian terendah sempat menyentuh 17 persen pada bulan Oktober 2020. Turunnya angka pasien tanpa gejala kala itu, membuat tower 4 sempat ditutup.

"Kami bisa mengantisipasi dengan baik, karena kita pernah merawat pasien COVID-19 hingga 90 persen angka hunian pada 27-29 September 2020," kata Tugas.

Tugas berharap peningkatan kasus COVID-19 tidak kembali menyentuh angka puncak 90 persen tingkat hunian seperti pada periode 25-27 September 2020.

Untuk itu dia berharap masyarakat senantiasa menjalankan protokol kesehatan untuk mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan.

"Prinsipnya, jangan tertular dan jangan menulari, mari kita patuh dan disiplin, jalankan protokol kesehatan," kata Tugas.

Kasus positif COVID-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan. Per Minggu (22/11/2020) total kasus positif COVID-19 sudah mencapai 497.668 orang setelah bertambah 4.360 pasien.

Kasus Corona di Indonesia sudah lebih dari delapan bulan kali pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Di antara yang meninggal akibat Corona adalah mereka yang berperan di garis depan yakni ratusan tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat hingga bidan.

Baca juga artikel terkait VIRUS CORONA

tirto.id - Kesehatan
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto