Menuju konten utama

Tim Kemensos Data Pengikut Dimas Kanjeng

Tim dari Kementerian Sosial melakukan pendataan warga yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi agar dapat memulangkan mereka ke daerah asal masing-masing. Kemensos mengirim dua tim untuk melaksanakannya. Tim sudah menyiapkan bus dan kapal untuk kelancaran proses pemulangan pengikut Dimas Kanjeng.

Tim Kemensos Data Pengikut Dimas Kanjeng
Dimas Kanjeng Taat Pribadi digiring aparat Kepolisian menuju ruang pemeriksaan di Subdit I Keamanan Negara Ditreskrimum Polda Jatim, Rabu (28/9/2016). Taat Pribadi ditahan Polisi karena diduga menjadi otak pembunuhan mantan jamaahnya. [Foto/Kompas.tv/youtube.com]

tirto.id - Tim dari Kementerian Sosial melakukan pendataan warga yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi agar dapat memulangkan mereka ke daerah asal masing-masing. Kemensos mengirim dua tim untuk melaksanakannya. Tim sudah menyiapkan bus dan kapal untuk kelancaran proses pemulangan pengikut Dimas Kanjeng.

"Hingga kini dua tim yang masih berada di lokasi dan aktif mendata para mantan dan pengikut Padepokan," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dalam rilis yang diterima di Jakarta, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Minggu, (9/10/2016).

Kemensos menfasilitasi transportasi pemulangan mereka. Untuk transportasi darat, Kemensos menyediakan Bus Damri. Sedangkan, bagi yang berasal dari luar Pulau Jawa akan diangkut menggunakan Kapal Pelni sampai ke daerahnya.

Kemensos juga sudah menerjunkan tim trauma healing dan konseling bagi mereka di lokasi pengungsian, sebab tidak sedikit dari mereka mengalami pengalaman dan kondisi yang memerlukan pemulihan secara psiko-sosial.

Selain itu Kemensos juga memberikan bantuan sosial berupa jaminan hidup sebesar Rp900 ribu per orang kepada para mantan dan pengikut yang mengungsi di lokasi pengungsian.

Sementara itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta camat dan kepala desa menjemput warganya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi menyusul adanya kabar terdapat warga Purwakarta yang tercatat sebagai pengikut Dimas Kanjeng.

"Saya sudah meminta ke kades dan camat untuk melakukan pengecekan secara langsung. Kalau benar ada (warganya) di sana, harus bisa dibujuk untuk pulang ke rumah," katanya, di Purwakarta, Sabtu.

Warga Purwakarta telah dikejutkan dengan beredarnya pesan berantai melalui layanan chatting gratis Whatsap berasal dari Polda Jawa Timur yang menyebutkan, Rukoyah, warga Desa Sukadami, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta menjadi salah satu pengikut Dimas Kanjeng.

Oleh karena itulah bupati segera meminta camat menjemput warganya. Bupati Purwakarta itu memastikan seluruh biaya penjemputan akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Purwakarta, sehingga sedikit pun tidak akan membebani pihak keluarga.

Rukoyah yang memiliki empat anak ini sudah sebulan pergi dari rumah dengan alasan akan mengikuti pengajian ke daerah Jawa Timur.

"Kasihan keluarganya bingung, jadi harus dibantu untuk penjemputan," kata dia.

Ia mengakui untuk sementara ini, baru seorang warga Purwakarta, yakni Rukoyah, yang dikabarkan menjadi pengikut Dimas Kanjeng.

Baca juga artikel terkait DIMAS KANJENG atau tulisan lainnya dari Mutaya Saroh

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Mutaya Saroh
Penulis: Mutaya Saroh
Editor: Mutaya Saroh