tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin menyebut ada dua kemungkinan di balik keinginan Prabowo Subianto membawa slogan "Make America Great Again" ke Indonesia.
Pertama, Prabowo disebut memiliki kemungkinan bersifat rasis. Kedua, ia tak paham konteks penggunaan slogan itu di Amerika, dan asal mau memasukkannya ke Indonesia.
"Pertama dia memang mempunyai cara pemikiran seperti Trump yang rasis. Dalam konteks Indonesia tentu ada istilah pribumi dan nonpribumi," kata Wakil Sekjen TKN Raja Juli Antoni kepada wartawan, Jumat (12/10/2018).
"Atau dia nggak paham saja slogan itu. Ya asal copas saja, nggak ngerti konteks slogan itu apa."
Prabowo menyampaikan keinginannya membawa slogan tersebut ke Indonesia saat berpidato di Rapat Kerja Nasional Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) pada kawasan Pondok Gede, Jakarta, Kamis (11/10/2018). Ia menyebut slogan "Make Indonesia Great Again" yang serupa dengan slogan Presiden Amerika Donald Trump saat masa kampanye pilpres Amerika 2016.
Prabowo mengaku ingin ada politikus dan tokoh di Indonesia yang menyuarakan kalimat serupa dengan Donald Trump. Akan tetapi, keinginan Prabowo itu ditanggapi sinis oleh TKN Jokowi-Ma'ruf. Antoni mengatakan keinginan Prabowo itu bertolak belakang dengan citranya yang selama ini identik dengan cap anti-asing.
"Kok mendadak sekarang malah menyontek Amerika, dan yang dicontek Donald Trump pula yang mempunyai masalah dengan rasisme, soal dengan imigrasi, anti-muslim," kata Antoni.
Menurut Antoni, di negara asalnya slogan "Make America Great Again" kental dengan nuansa rasisme. Slogan itu dituding muncul karena sejumlah politikus hendak membawa Amerika kembali ke masa-masa saat perbedaan warna kulit dan agama menjadi masalah besar di sana.
"Apa Pak Prabowo ingin ada supremasi kulit apa di sini? suku apa? agama apa? Apa itu tujuannya? Begitulah kalau kita punya capres yang hanya mampu beretorika berbunga-bunga dan ga ada isinya," ujar Antoni.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Maya Saputri