tirto.id - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah mendapatkan DNA pembanding dari anak terduga teroris, Santoso. DNA tersebut untuk keperluan identifikasi jenazah pimpinan Mujahidin Indonesia Tmur (MIT).
“Sampel DNA sudah diambil dari putrinya [Santoso]. Sampelnya kini sudah dipegang tim identifikasi," kata Kepala Divisi Humas (Kadivhumas) Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2016).
Sementara untuk melakukan identifikasi terhadap jenazah anak buah Santoso, Muchtar, juga telah diambil sampel DNA anak Muchtar sebagai DNA pembanding.
Menurut Rafli, nantinya hasil tes DNA kedua jenazah akan keluar dalam dua hingga tiga hari ke depan.
Ia menambahkan baik keluarga Santoso maupun keluarga Muchtar telah membenarkan kedua jenazah adalah ayah/suami mereka.
"Istri dan anak mereka sudah menyatakan benar jenazah itu keluarga mereka, ditambah didukung dengan sidik jari dan gigi. Jadi dari kepastian fisik bisa dipastikan itu mereka," katanya.
Sementara Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan Polri, melalui identifikasi ciri tubuh dan kesaksian anggota Polri yang pernah berinteraksi dengan Santoso, yakin 95 persen bahwa tersangka pelaku teror Santoso tewas dalam penyergapan oleh anggota Yonif 515 Kostrad di Tambarana, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah pada Senin (18/7) petang.
Penyergapan tersebut juga menewaskan anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) lainnya bernama Muchtar.
Kendati demikian, terdapat tiga anggota yang kabur dari penyergapan yang diduga merupakan anggota MIT bernama Basri dan dua orang perempuan.