tirto.id - Varian terbaru COVID-19 Omicron sudah masuk ke wilayah Indonesia. Bagi Anda yang tetap ingin melakukan mobilitas dalam rangka liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru), pastikan pahami risiko yang mungkin bisa saja terjadi pada masa pandemi Corona ini.
"Kalau ternyata keluarga membutuhkan vacation, pastikan aman. Penting untuk understand your risk. Timbang manfaatnya dan risikonya yang harus ditanggung,” kata Ns. Efa Apriyanti, S.Kep., M.Sc., perawat anak dari Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) dalam webinar kesehatan yang dikutip dari Antara, Selasa (21/12/2021).
“Kalau pun akan pergi jalan-jalan keluar, pahami risiko. Ambil sebagai suatu paket, bagaimana caranya bisa meminimalisir risiko-risiko tersebut," lanjutnya.
Apa Saja yang Harus Dipahami dan Dilakukan?
Mengenai paham risiko yang mungkin saja bisa terjadi jika Anda memutuskan tetap melakukan mobilitas ke luar kota atau luar negeri bersama keluarga dalam situasi pandemi COVID-19, terlebih dengan mulai merebaknya varian baru Omicron, Efa Apriyanti menyampaikan hal-hal berikut ini:
Pastikan semua orang yang akan melakukan perjalanan sudah melakukan vaksin COVID-19. Risiko akan lebih besar terjadi kepada orang yang belum divaksin.
Ajarkan kepada anak untuk selalu menerapkan protokol 3M, yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer, memakai masker dengan benar, serta menjaga jarak dan menjauhi kerumunan.
Lebih baik lagi jika anak-anak Anda sudah mendapatkan vaksin COVID-19 karena pemerintah telah membolehkan anak usia 6-11 tahun divaksin.
"Alhamdulillah, sekarang sudah bisa anak 6 tahun -11 tahun divaksin yang mana setelah divaksin akan merasa lebih lega dan aman bagi anak dan anggota keluarga melakukan perjalanan," ujar Eva Apriyanti.
Jika memutuskan akan melakukan mobilitas ke luar kota atau luar negeri, Anda perlu melakukan tes COVID-19. Bukan sekadar melakukan kewajiban atau formalitas belaka, namun sudah menjadi kebutuhan.
Apabila melakukan perjalanan dengan pesawat atau transportasi publik lainnya, pastikan semua yang ikut sudah divaksin dan menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau belum divaksin lalu perjalanan flight-nya panjang, sangat berisiko. Apalagi anak-anak yang belum benar-benar patuh pada pemakaian masker," tutur Efa Apriyanti.
Melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan pribadi relatif lebih aman. Kendati begitu, tetap terapkan protokol kesehatan karena ada saatnya ada melakukan kontak dengan orang lain, misalnya saat mengisi bensin, makan di restoran, atau melakukan aktivitas di tempat-tempat fasilitas umum.
Pertimbangkan pula jika ada anggota keluarga yang ikut berlibur ternyata memiliki komorbid. Jika memang harus ikut, lihat dulu peta persebaran COVID-19 untuk lokasi tujuan.
Terakhir, pastikan Anda mendapatkan esensi dari aktivitas liburan yang Anda lakukan di masa pandemi COVID-19 yang tentunya mengandung risiko ini.
"Jadi, pastikan saat merencanakan suatu liburan, kita akan sampai pada tujuan akhir bahwa mau healing, rileks, dan charge battery sehingga siap menghadapi rutinitas harian dengan lebih bahagia," tutup Eva Apriyanti.
Editor: Yantina Debora