Menuju konten utama

Tersisa Rp14 Miliar, TKN Buka-Bukaan Pengeluaran Terbesar Kampanye

Bendahara TKN Juliari mengatakan kegiatan yang menghabiskan dana besar di antaranya untuk kampanye yang melibatkan massa dan pelatihan anggota.

Tersisa Rp14 Miliar, TKN Buka-Bukaan Pengeluaran Terbesar Kampanye
Capres nomor urut 01 Joko Widodo menyampaikan pidato pada acara Konvensi Rakyat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2/2019). Konvensi Rakyat itu mengangkat tema optimis Indonesia maju. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/aww.

tirto.id -

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengaku mendapatkan dana untuk kampanye sebesar Rp87,95 miliar. Namun hari ini, uang tersebut hanya tersisa Rp14,024 miliar.

Wakil Bendahara Umum TKN Juliari P. Batubara mengatakan ada beberapa sektor yang memang menguras dana kampanye mereka.

Beberapa di antaranya adalah untuk kampanye yang melibatkan massa dan pelatihan anggota.

"Memang yang akan banyak terkuras itu di kampanye, baik kampanye terbuka atau tertutup atau dialogis. Karena di situ ada pengerahan massa dan alat yang harus disiapkan. Kemudian juga ada pelatihan dan yang enggak kalah besarnya operasional tim," tegas Juliari, Selasa (5/3/2019).

Menurut Juliari pembuatan alat peraga kampanye justru tidak terlalu menguras biaya, yakni Rp700 juta. Sedangkan distribusi APK mencapai Rp5,26 miliar.

Juliari tak merinci kegiatan lainnya namun kegiatan itu menghabiskan biaya Rp29,54 miliar.

"Kemudian ada lain-lain, ini paling besar karena bentuk pengeluran beragam seperti pelatihan dan operasional tim kampanye yang jumlahnya kurang lebih Rp43,24 miliar. Total pengeluaran kurang lebih Rp 116,248 miliar," ucapnya.

Sisa dana kampanye TKN sekarang di RKDK mereka saat ini menyisakan Rp14,024 miliar. Menurut Juliari dana operasional memang sangat besar, apalagi tiket pesawat cenderung mengalami peningkatan harga.

"Karena kita kan mengcover Indonesia, ada yang ke sana sini," ucapnya lagi.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Nur Hidayah Perwitasari