tirto.id - Para sekjen partai koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunda rapat pleno penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang diselenggarakan Rabu (5/9/2018) nanti.
Sekjen PKS, Mustafa Kamal menyatakan, keputusan ini diambil lantaran pihaknya masih menemukan daftar pemilih ganda dari Daftar Pemilih Sementara (DPS) yang telah diterima empat parpol koalisi ini dari KPU.
"Dari 137 juta pemilih terdapat 25.410.615 pemilih ganda. Di beberapa daerah ditemukan ganda bahkan di beberapa tempat ditemukan sampai 11 kali digandakan," kata Mustafa dalam konferensi pers sekjen koalisi Prabowo-Sandiaga, di Restoran Batik Kuring, Jakarta Selatan, Senin (3/9/2018) malam.
Angka pemilih ganda tersebut, menurut Musfata, setara dengan 18 persen suara di Pilpres dan 104 kursi di DPR RI. Sementara, menurutnya, data DPS yang berhasil dihimpun KPU sampai 3 September sudah lebih banyak dari daftar yang mereka terima, yakni berjumlah 185 juta pemilih.
Penambahan jumhlah DPS itu, menurut Mustafa, juga berpeluang membuat angka pemilih ganda semakin bertambah dari yang telah mereka temukan saat ini.
"Kami minta (DPS) diutuhkan dulu, oleh KPU sebelum disahkan jadi DPT, " kata Mustafa.
Dengan begitu, menurut Mustafa, pihaknya dapat menyisir kembali DPS guna memastikan tidak ada pemilih ganda lagi dalam data mutakhir KPU. Karena, menurutnya, jumlah pemilih ganda saat ini saja sudah setara dengan 18 persen suara pilpres dan 104 kursi di DPR.
Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani, menambahkan keputusan ini bertujuan agar KPU dapat memberikan waktu bagi koalisi Prabowo-Sandiaga menyisir kembali DPS dengan lebih detail.
"Karena kami, semua peserta pemilu yang mengusung clalon presiden ingin agar pilpres dan pileg berlangsung dengan jujur berlaku adil dan baik, fair karena demokrasi adalah cara yang kita pilih," kata Muzani, di tempat yang sama.
Dalam konferensi pers ini hadir pula Sekjen Demokrat, Hinca Panjaitan dan Sekjen PAN, Eddy Soeparno. Sebelum konferensi pers, mereka telah melakukan rapat tertutup bersama Sandiaga di Apartemen The Capitol Residence, Jakarta Selatan terkait hal ini.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yantina Debora