tirto.id - Polisi temukan tas dan koper di depan pintu masuk 3 Polda Metro Jaya, tepatnya di pos berwarna putih depan pintu masuk pejalan kaki tersebut.
Sempat diduga bom, tim Gegana Brimob Polri mengirimkan satu mobil yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya 10 orang.
Setelah dilakukan pengecekan, ternyata isi tas tersebut hanyalah pakaian biasa milik warga negara asing dari negara Malaysia.
Ihwal ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono. Argo yang datang setelah situasi reda atau sekitar pukul 11.40 WIB, menjelaskan bahwa isi tas tersebut bukanlah bom atau bahan peledak. Pihak Gegana sudah memastikan isi dari tas tersebut dengan penanganan sesuai dengan prosedurnya.
“Tentunya dengan SOP, diambil tas itu dan akan dilihat apa isinya tas itu. Setelah dicek ternyata isi tas itu berupa pakaian dan buku-buku. Ini akan dibawa ke Provos ya, kemudian akan dicek tas ini milik siapa. Nanti akan kita tanyakan ke piket yang kemarin apakah ada titipan dari orang atau seperti apa, sedang kita dalami,” terang Argo hari ini, Rabu (18/10/2017) di Polda Metro Jaya.
Masalah bermula pada sekitar pukul 10.30 WIB pagi ketika petugas piket menemukan tas ransel berwarna hitam dan kopor berwarna biru dengan merek Polo. Ketika ditanyakan ke anggota yang lain, tidak ada yang mengaku memiliki tas tersebut.
"Makanya dengan tidak mengambil risiko," kata Argo, petugas kemudian menghubungi atasannya untuk "menghubungi Jibom (penjinak bom-satuan Gegana Polri), untuk dicek."
Polisi sendiri mengamankan salah satu orang sebagai saksi, yang juga mengaku bahwa ia menjadi pemilik tas tersebut. Identitas yang bersangkutan bernama Mohd Hairulanuar bin Sulaiman. Pria tersebut tercatat merupakan warga negara Malaysia dalam kartu identitas MyKad miliknya.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Maya Saputri