tirto.id - Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rawat inap rumah rakit rujukan pasien COVID-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencapai 84 persen. Selain itu, persediaan oksigen untuk pasien juga sempat menipis.
BOR di DIY sudah melebihi ambang batas versi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yakni 65 persen. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, DIY memiliki 1.325 tempat tidur pasien COVID-19 yang terdiri dari 1.174 tempat tidur isolasi dan 151 intensif. Per 21 Juni 2021 pukul 13.00 WIB, total sudah ada 1.109 yang terisi atau 84 persen dari kapasitas.
Kondisi di kabupaten/kota juga makin kritis hanya kabupaten Kulon Progo yang memiliki BOR di bawah 80 persen, yakni 72 persen. Sedangkan lainnya yakni Sleman 81 persen; Gunung Kidul 94 persen; dan Bantul 85 persen.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul Joko Sri Wahyu Santoso mengatakan akibat kondisi ini, masih banyak pasien COVID-19 bergejala yang menunggu masuk shelter kabupaten atau rumah sakit. Pemkab Bantul telah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit untuk menambah kapasitas.
Sementara terkait persediaan oksigen diakuinya memang menipis. “Untuk oksigen, memang terjadi kekurangan se-DIY, kemarin oleh Ibu Kepala Dinas Kesehatan DIY pemasok oksigen sudah diminta agar memenuhi kebutuhan,” ujarnya melalui pesan singkat, Selasa (22/6/2021).
Begitu pula di Sleman, Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo bilang tempat tidur pasien COVID-19 makin menipis.
“Untuk BOR di Kabupaten Sleman memang sudah semakin tinggi, untuk kritikal [tempat tidur intensif] bahkan sudah tersi di atas 90 persen,” kata Joko kepada reporter Tirto.
Imbasnya persediaan oksigen untuk pasien COVID-19 kata Joko juga sempat menipis.
“Hari Sabtu kemarin [persediaan oksigen] memang sempat menipis, tapi hari Minggu Dinkes DIY sudah menghubungi supplier oksigen di Solo, infonya Senin sudah lancar lagi,” ungkapnya.
Sementara di Gunung Kidul yang memiliki BOR paling tinggi yakni 94 persen, juga telah berupaya melakukan penambahan kapasitas tempat tidur.
Sedangkan terkait persediaan oksigen, pihaknya sedang berupaya untuk mencukupi. “Oksigen untuk RSUD Wonosari produksi sendiri, tapi RS lain memang terbatas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Gunung Kidul Dewi Irawati.
Reporter Tirto sudah berupaya melakukan konfirmasi kepada Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie untuk melakukan terkait ketersediaan tempat tidur pasien COVID-19 dan persediaan Oksigen, namun ia tak merespons.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Gilang Ramadhan