Menuju konten utama
HUT Kemerdekaan RI 2023

Tema HUT RI ke-78 Diperingati 17 Agustus 2023: Logo dan Maknanya

Penjelasan tema dan makna logo HUT RI ke-78 tanggal 17 Agustus 2023. 

Tema HUT RI ke-78 Diperingati 17 Agustus 2023: Logo dan Maknanya
Peserta membentangkan Bendera Merah Putih di kawasan Thamrin, Jakarta, Minggu (28/8/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

tirto.id - Kementerian Sekretariat Negara secara resmi telah merilis logo Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 78. Logo tersebut dirilis, pada 10 Juni 2023.

Logo tersebut berupa perpaduan angka tujuh dan delapan yang mempunyai warna merah dan putih dalam sebuah siluet. Logo tersebut dilengkapi dengan slogan “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju”.

Menurut Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, logo tersebut yang memilih Presiden Joko Widodo. “Ini adalah logo yang sudah dipilih oleh Presiden Jokowi" kata Heru Budi Hartono

Dianjurkan juga kepada seluruh kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian serta pemerintah daerah untuk mulai memajang berbagai pernak-pernik dalam menyambut Dirgahayu HUT Kemerdekaan RI ke-78 dengan logo tersebut.

Logo tersebut merupakan hasil proses penyaringan yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI).

Tim Kemenparekraf bersama ADGI menyaring 10 logo kandidat rancangan para desainer anggota ADGI sebelum memilih lima kandidat akhir untuk dipilih Presiden Jokowi.

Makna dan Filosofi Logo Peringatan HUT RI ke-78 pada 17 Agustus 2023

Logo peringatan HUT RI ke 78 mempunya makna dan filosofi sendiri. Sebab, berdasarkan buku Pedoman Identitas Visual 78 Tahun Kemerdekaan Indonesia, logo yang secara resmi sudah terbit mempunyai makna sebagai berikut:

Karakter Visual dalam Logo

Karakter visual menyiratkan rasa tegas, stabil, lugas, serta merefleksikan gelora semangat perjuangan sebagai energi gerak progresif.

Melambangkan gagasan gotong royong, harmoni, dan sifat tanggung jawab bersama sebagai aspirasi untuk memajukan kesejahteraan rakyat, alhasil memproduksi sumber daya manusia unggul untuk menghadapi persaingan global.

Logo Hari Kemerdekaan RI ke-78 ini mencerminkan rasa tegas, stabil, lugas, kesatuan. Bermakna meneruskan laju pertumbuhan secara kolektif, mendorong seluruh elemen bangsa untuk memiliki sifat tanggung jawab bersama, bergerak secara harmoni menuju Indonesia Maju.

Sementara makna dan filosofi elemen-elemen yang ada di logo HUT RI ke 78 juga memiliki maknanya sendiri-sendiri. Adapun makna di setiap elemen logonya sebagai berikut:

Garis padat horizontal: Tongkat Estafet. (Teruskan)

Selayaknya olahraga estafet yang bersifat kolektif, melibatkan setiap elemen bangsa untuk bergotong royong menuju Indonesia Maju. Bersinergi dalam satu irama, satu asa, satu bangsa.

Angka 7 berbentuk arah panah ke atas. (Gerak Maju)

Arah panah ke atas yang bermakna bergerak maju, dengan laju progresif menuju Indonesia Maju.

Terbentuk dari 5 garis melengkung. (Pancasila)

5 garis melambangkan 5 sila dalam Pancasila sebagai landasan bernegara dalam proses melaju.

Perpaduan antara elemen garis padat dan garis-garis. (Tanggung Jawab Bersama)

Bentuk solid melambangkan tujuan yang sama, beralih menjadi garis-garis bermakna latar belakang Negara Republik Indonesia yang beragam.

Ekspresi rasa tanggung jawab bersama selayaknya olahraga estafet yang bersifat kolektif, melibatkan setiap elemen bangsa melaju bersama menuju Indonesia Maju (Bhineka Tunggal Ika).

Perpaduan antara elemen garis padat dan garis-garis yang tidak terputus

Keberlanjutan progres pembangunan yang terus berlanjut dan tidak pernah berhenti dengan melibatkan setiap elemen bangsa untuk membangun bangsa dan negara yang adil makmur sentosa, bergotong royong menuju Indonesia Maju.

Bentuk bulat yang ditampilkan oleh angka 8 merepresentasikan pola pikir global (Globalisasi)

Pembangunan berorientasi pada kemajuan kesejahteraan rakyat, menghasilkan SDM unggul yang siap berkompetisi di panggung dunia.

Baca juga artikel terkait HUT RI KE-78 atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Dipna Videlia Putsanra